Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 01 September 2022 | 17:50 WIB
Aksi unjuk rasa yang tergabung dalam HMI menggeruduk kantor DPRD Jateng, Kamis (1/9/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Ratusan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Semarang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah. 

Para demonstran menyuarakan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga menuntut reformasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

"Kami menolak kenaikan BBM, dan reformasi Polri," teriak Ketua HMI Cabang Semarang Ilham Rosyid Hasibuan di kala aksinya, Kamis (1/9/2022).

Selain menolak kenaikan BBM, terdapat enam tuntutan yang diserukan para Demonstran, diantaranya kenaikan tarif dasar listrik adalah poin yang dinilai akan merusak perekonomian rakyat. 

Baca Juga: Kuota Bio Solar Habis di Aplikasi MyPertamina, Mobil ini Terancam Mati karena Sopir Tak Bisa Beli BBM

"Termasuk berantas mafia tambang dan migas hingga tunda RUU KUHP," bebernya 

Sembari menunggu Pimpinan Legislator Provinsi Jawa Tengah menemui, massa melakukan aksi bakar ban dan berusaha merusak kawat berduri. 

"DPR adalah Dewan Penghianat Rakyat," seru Rosyid.

Sebelum tiba di depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah, massa melakukan konvoi jalan kaki atau long march dari Patung Diponegoro Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan sejak pukul 14.30. 

Hingga menjelang magrib, para demonstran masih menyuarakan tuntutannya dan membakar ban di depan kantor DPRD Jateng dan menutup ruas jalan Pahlawan. 

Baca Juga: Curangnya Orang-orang Ini Jelang Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Load More