SuaraJawaTengah.id - Hacker Bjorka tak pernah berhenti buat ulah untuk membobol data pribadi masyarakat Indonesia.
Kali ini Bjorka menyebarkan data pribadi milik seorang pegiat media sosial Permadi Arya atau yang dikenal dengan sebutan Abu Janda.
Melalui channel Telegram-nya, Bjorka membocorkan sejumlah data pribadi milik teman dari Denny Siregar.
Adapun data yang disebarkan mencakup nomor telepon, nama, gender, nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga (KK), alamat, tempat tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan, agama, golongan darah, status pernikahan, status keluarga, nama ibu, nama ayah, hingga nomor sertifikat vaksin.
Bjorka juga turut mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengenal Abu Janda, tapi banyak orang yang meminta dirinya untuk meretas data pribadi Abu Janda.
"Yah, saya tidak tahu siapa orang ini. Tetapi sejak banyak orang menanyakan soal Permadi Arya, ini untuk kalian," ujar Bjorka melalui akun telegramnya yang dikutip pada Rabu (14/9/2022).
Kemudian Bjorka baru menyadari kalau Abu Janda ini merupakan sahabat dekat dengan Denny Siregar.
"Keduanya hidup dari uang pajak orang Indonesia tetapi menggunakan internet untuk memecah belah masyarakat," lanjut Bjorka.
Tak terima data pribadinya dibocorkan, Abu Janda langsung melakukan serangan balik di akun instagramnya.
Baca Juga: Kepala Badan Siber Klaim Serangan Bjorka Masih Intensitas Rendah
"Setelah bang Denny Siregar, Bjorka menyerang dan membocorkan data pribadi saya. Yang saya heran kenapa Bjorka tidak pernah menargetkan tokoh radikal seperti Habib Rizieq dan Habib Bahar," ucap Abu Janda.
"Padahal semua orang waras juga tahu kelompok itu tukang onar yang sebenarnya pencipta polarisasi. Bukan saya dan Denny Siregar," sambungnya.
Abu Janda kemudian membeberkan alasan dirinya dan Denny Siregar cukup aktif di media sosial karena untuk meluruskan narasi provokatif atau adu domba dari kelompok Habib Rizieq.
Lalu ia membantah tuduhan orang selama ini menganggap Abu Janda bekerja sebagai buzzer pemerintahan Jokowi.
"Saya tidak pernah makan uang pajak, video cerita saya influencer yang dibayar pada waktu pilpres dipotong," jelasnya.
"Saya menjelaskan bahwa tim kampanye tersebut telah dibubarkan pasca pilpres. Tidak ada lagi buzzer bayaran pemerintah," tegas Abu Janda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu