Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 16 September 2022 | 08:15 WIB
Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. [Dok]

SuaraJawaTengah.id - Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Kantor Pos sebagai penyalur utama, menerjunkan sejumlah petugas ke kantor-kantor Kelurahan untuk mendatangi warga penerima manfaat.

Namun ada pula yang dilakukan di kantor Pos, salah satunya di Kantor Pos Nusukan Kecamatan Banjarsari. Seperti halnya di daerah lain, antrian panjang tak terelakkan saat penyaluran BLT BBM dilakukan. Karena di wilayah Nusukan, terdapat 2.226 orang penerima manfaat yang harus segera dilayani.

Namun petugas di Kantor Pos Nusukan punya cara, agar antrian dan kerumunan tidak berlangsung lama.

Baca Juga: BLT BBM Rp600 Ribu: Begini Cara Daftar dan Cek Status Penerimanya

Sebelumnya warga penerima manfaat diberikan jadwal, dimana terdapat waktu kedatangan ke kantor Pos yang harus dipatuhi.

Ini memungkinkan untuk menertibkan warga, dan mencegah antrian panjang yang lama dan menimbulkan kerumunan.

Selain itu petugas pelayanan dari rumah ke rumah, juga disiapkan untuk mendatangi warga penerima manfaat yang kesulitan datang ke kantor Pos.

Koodinator Kantor Pos Nusukan, Bambang PS memastikan, selama tiga hari layanan pencairan BLT BBM tidak akan ada kerumunan yang terjadi.

"Jadwal yang dibuat dan disosialisasikan melalui undangan, dipatuhi oleh warga penerima manfaat. Selain karena warga juga tidak ingin terjebak dalam kerumunan akibat antrian, mengingat pandemi Covid-19 belum usai," kata dia, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Penyaluran BLT BBM di Jabar Sudah Mencapai Lebih dari 1,7 Juta Sasaran

Warga penerima manfaat berterimakasih, karena BLT BBM ini sangat membantu dikala harga-harga barang kebutuhan mulai merangkak naik seiring naiknya harga BBM Bersubsidi.

Salah satunya adalah Dwi Widiarti, 43 tahun, yang terimbas langsung kenaikan harga BBM. Dwi yang harus mengurus anak sementara pekerjaannya tidak tetap, harus berjibaku dan menghemat uang agar kebutuhannya tercukupi.

Uang sebesar 500 ribu rupiah dari BLT BBM ini, cukup meringankan bebannya untuk memenuhi kebutuhan di bulan September ini.

"Terimakasih banyak untuk bantuan ini, cukup membantu karena selama ini saya jujur berat sekali dengan naiknya harga-harga. Semoga tidak berhenti disini, tapi ada bantuan lain yang rutin." Kata Dwi usai menerima BLT BBM.

Sementara bagi para driver ojek online, BLT BBM sangat membantu. Karena untuk mereka BBM adalah kebutuhan primer yang tidak tergantikan. Dengan naiknya harga BBM, dipastikan mereka adalah yang paling terdampak secara langsung.

"Selama ini cari pertalite sudah susah, sekarang malah jadi mahal. Untung ada BLT BBM, walau tidak seberapa tapi lumayan lah. Terimakasih, dan semoga berlanjut." Ujar Agung Rian Hardiyanto, 30 tahun, driver Ojol asal Keprabon.

Deputi Eksekutif General Manager Kantor Pos Besar Solo Muhammad Syarkawi mengatakan, data penerima BLT BBM sudah ditentukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos).

Berdasarkan data yang diterima Kantor Pos Besar Solo, penerima BLT BBM ada 63.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Dari jumlah itu, 39.613 KPM merupakan warga Solo.

BLT BBM bagi sebagian orang dirasa membantu, saat harus menanggung biaya hidup yang semakin tinggi akibat kenaikan harga BBM.

Load More