SuaraJawaTengah.id - Ratusan warga rela mengantre berjam-jam demi bisa mendapatkan sejumlah bahan pokok saat digelar operasi pasar murah di Kota Tegal, Rabu (28/9/2022). Bahkan, tak sedikit warga yang membawa anaknya yang masih balita.
Operasi pasar murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di depan Pasar Pagi Kota Tegal itu baru dimulai pukul 09.00 WIB. Namun warga banyak yang sudah mengantre beberapa jam sebelumnya.
Antrean warga pun mengular hingga mencapai ratusan orang. Mereka rela berdiri berjam-jam di tengah mulai teriknya matahari. Mereka juga harus berdesak-desakan saat operasi pasar dimulai yang diawali dengan pengambilan kupon.
Padahal, terdapat sejumlah warga yang membawa dan menggendong anak yang masih balita. Anggota Satpol PP yang disiagakan pun harus berusaha keras menertibkan antrean.
Salah satu warga yang mengantre, Puji Rahayu (38) mengaku sudah mengantre sejak pukul 07.00 WIB dengan membawa serta anaknya yang masih berumur dua tahun. "Di rumah tidak ada yang jaga, jadi anak saya bawa," ujarnya.
Puji mengaku rela mengantre agar bisa mendapatkan sembako dengan harga lebih murah daripada harga di warung. Menurut dia, harga hampir semua sembako melonjak sejak ada kenaikan harga BBM.
"Mau beli beras, gula, sama minyak. Di warung lagi mahal semua karena harga BBM naik," ucap warga Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal itu.
Warga lainnya, Wiwit (48) mengutarakan hal senada. Dia menyebut adanya operasi pasar murah bisa sedikit meringankan beban kenaikan harga BBM.
"Mumpung harganya lebih murah jadi ikut antre dari jam 07.00. Kalau beli di warung mahal semua. Beras biasanya Rp9.000 per kilo, sekarang sampai Rp12.000 per kilo. Minyak goreng sekarang Rp12.500 per kilo dari biasanya Rp8.000," ungkapnya.
Baca Juga: Tukar Sampah dengan Sembako Bandung Great Sale Serap 3 Ton Sampah
Warga Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur itu berharap tidak ada lagi kenaikan harga BBM dan harga kebutuhan pokok bisa kembali turun dan terus stabil.
"Suami kerja serabutan. Saya cuma ibu rumah tangga. Kalau harga-harga naik ya berat," kata dia.
Sementara itu, operasi pasar murah menyediakan beras, minyak goreng, dan gula pasir. Beras disediakan dengan harga Rp35.000 per 5 kg untuk beras jenis premium dan Rp30.000 per 5 kg untuk beras medium. Sedangkan minyak goreng dijual Rp8.000 per liter, serta gula pasir dijual dengan harga Rp8.500 dan Rp9.000 per kg.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal M Taufik Amrozy mengatakan, operasi pasar murah digelar dalam rangka sinergi aksi gerakan pengendalian inflasi pangan.
"Hari ini di Kota Tegal. Nanti kita siapkan kegiatan lanjutan dalam rangka pengendalian inflasi pangan," kata dia.
Menurut Taufik, inflasi di Kota Tegal secara tahunan mencapai 6,05. Angka ini merupakan yang tertinggi ketiga di Jawa Tengah setelah Solo dan Cilacap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025