SuaraJawaTengah.id - Seorang remaja berinisial THR (16) warga Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan terpaksa dipasung oleh ayahnya.
Pasalnya ia kerap mengamuk tidak jelas hingga membanting barang-barang elektronik dan perkakas milik tetangganya.
THR menurut ayahnya, Apriyanto (44) sudah mengidap kelainan mental sejak masih kecil. Ia rutin diperiksakan di rumah sakit sejak umur 6 tahun dan diterapi selama 3 tahun. Namun sayangnya tidak ada perubahan yang signifikan.
"Dia sebulan terakhir ini ngamuk-ngamuk dan suka memecahkan kaca dan barang-barang. Bahkan pernah juga membanting motor milik tetangga. Sebelumnya paling cuma lari-lari tapi karena semakin besar jadi saya tidak bisa kontrol," katanya saat ditemui di kediamannya, Kamis (29/9/2022).
Dirinya mengaku kewalahan mengurus anak kandungnya ini. Terlebih saat istrinya meninggal beberapa waktu lalu. Sehingga ia terpaksa memasung anaknya di kamar berukuran sekitar 3x3 meter dengan pintu besi.
"Barang-barang perabotan sudah saya pindah ke tempat orang tua saya. Karena sering dipecahin. Jadi kalau siang saya pasung di kamar belakang. Tapi sepulang saya kerja dan kalau malam ya tidur sama saya dalem rumah," terangnya.
Menurutnya sebulan ini dia terpaksa membawa anaknya ke rumah sakit jiwa karena kerap mengamuk.
Sebenarnya, THR sempat bersekolah di SLB selama tujuh tahun. Tapi akhirnya berhenti karena semakin sulit dikontrol.
"Kalau menenangkannya kadang saya bentak kadang diomongin. Kadang kalau dibawa angkot suka rusuh dan dipancing juga pakai makanan supaya tenang," jelasnya.
Baca Juga: HP Rusak Gegara Pak Jokowi!, Presiden Tertawa Geli Diomelin Anak SMA yang Mewek
Hingga akhirnya, pada Kamis (29/9/2022) pagi tadi ia dijemput oleh relawan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Dinsos Banyumas dan Kemensos ke RSJD Kabupaten Klaten untuk menjalani pengobatan.
Saat dijemput petugas matanya mulai berkaca-kaca. Bahkan ia sempat berteriak memanggil ayahnya yang saat itu turut menyaksikan.
"Bapak, mana bapak," teriak THR sambil beberapa kali menoleh ke arah belakang.
Tim Perawat Kementerian Sosial, Oan Riswandi menjelaskan dalam sehari ini telah membebaskan dua orang ODGJ di Kabupaten Banyumas yang dipasung oleh keluarganya.
"Hari ini ada dua yang diamankan, satu di Purwokerto dan satu di Baturraden seorang perempuan. Saat ini kita masih melakukan pendataan ODGJ Banyumas. Kementerian Sosial masih mendata, membantu melaksanakan bersama para relawan," tegasnya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan