SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah siap berkolaborasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk memutus mata rantai radikal teror di lingkungan keluarga.
Salah satunya, terkait anak dari narapidana terorisme (napiter) maupun eks napiter untuk diarahkan ke pondok pesantren (ponpes) yang moderat.
Sebab, kecenderungan dari orangtua dengan latar belakang tersebut akan memasukkan anak-anak mereka ke ponpes yang terafiliasi maupun punya history dengan aktivitas radikal teror. Salah satu tujuannya, regenerasi.
Direktur Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Pol. Arif Makhfudiharto, mengemukakan "regenerasi teroris" itu perlu diputus mata rantainya.
"Ada persoalan yang belum bisa kami tangani sendiri. Ketika anak-anak (napiter atau eks napiter) bisa disekolahkan ke ponpes yang moderat, ketika tumbuh kembang dewasa kami tidak khawatir merek jadi regenerasi teroris," kata Arif saat menemui Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di komplek Pemprov Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).
Hal itulah, sebut Arif, yang perlu kerjasama untuk mencari solusinya. Pihaknya, sebut Arif, berkeinginan untuk menjadikan mereka masyarakat yang bisa diterima lingkungannya secara luas. Termasuk anak-anak mereka. Sehingga, mereka punya wawasan nasionalisme, mencintai tanah airnya.
"Tidak lagi mengembangkan ajaran-ajaran yang ekstrem, yang merugikan kehidupan berbangsa dan bernegara di kemudian hari," lanjut Arif.
Terkait Taj Yasin alias Gus Yasin, sebut Arif, dipandang sebagai sosok yang pas untuk bisa bekerja sama mengurai persoalan tersebut. Apalagi, Gus Yasin memang tokoh yang lahir dengan latar belakang pesantren. Ada harapan ketika menggandeng Gus Yasin, akan lebih mudah menggandeng berbagai ponpes moderat untuk bersama-sama membimbing dan melakukan pendampingan terhadap eks napiter, napiter, keluarganya hingga anak-anak mereka.
"Kami mencoba mengurai (persoalan) dari semua lini. Kalau tidak dibantu kyai, ulama-ulama yang punya pemikiran kebangsaan, tentu kami sulit menjadikan mereka moderat (pemikirannya). Itulah kiranya kami melakukan kerjasama," tambah Arif.
Baca Juga: Baku Tembak, Satu DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso Dilumpuhkan
Sementara, Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen, menyambut baik untuk bersama-sama Densus 88 menyelesaikan persoalan ini.
"Ada pemetaan langkah-langkah strategis," timpal orang nomor 2 di Jawa Tengah ini.
Putra dari mendiang Kyai Maimoen Zubair ini menjelaskan orang dengan pemahaman radikal punya kecenderungan merasa paling benar. Sebabnya, kata Gus Yasin, bisa jadi karena salah memilih guru atau keliru dalam memahami agama.
Kepala Unit Idensos Satgaswil Jawa Tengah Densus 88 Antiteor Polri AKBP Bambang Prasetyanto menambahkan, data teranyar hingga awal Oktober ini ada 237 eks napiter di Jawa Tengah, 131 orang di antaranya tingkat radikal hijau dan 106 radikal merah. Warna merah ini sebagai simbol bagi yang tetap teguh mempertahankan ajaran lamanya di lingkaran radikal teror, sementara hijau sebagai simbol bagi yang sudah kooperatif.
Sementara jumlah napiter yang ditahan di Jawa Tengah sebanyak 211 orang.
"Tersebar di 12 lapas di Jawa Tengah, baik di Nusakambangan maupun luar Nusakambangan. Kalau eks napiter tersebar di 27 kabupaten atau kota," tambah Bambang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025