SuaraJawaTengah.id - Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Amin Soebandrio mengimbau masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi COVID-19 karena pengaruh platform tertentu di tengah ketersediaan yang menipis di sejumlah daerah.
"Intinya, ketika kita sampai pada waktunya dapat vaksinasi, maka vaksin yang ada itu yang dipakai, jangan tunda. Sebab belum tentu dapat lagi. Kalau jadwal sudah tiba, segera vaksinasi," kata Amin Soebandrio dikutip dari ANTARA pada Jumat (7/10/2022).
Ia mengatakan, vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia saat ini memiliki varian platform yang berbeda-beda, seperti inactivated virus, viral vector, hingga mRNA.
"Saat ini seolah banyak orang yang membutuhkan mRNA. Tapi untuk memenuhi target vaksinasi vaksin apapun yang sudah terbukti merangsang kekebalan itu boleh dipakai," katanya.
Baca Juga: 44,18 Persen Lansia di Sumut Sudah Vaksin Booster
Menurut Amin, strategi pemerintah membatasi penggunaan vaksin dosis keempat hanya pada kalangan tenaga kesehatan, merupakan langkah yang tepat di tengah keterbatasan stok vaksin booster atau dosis penguat di Indonesia.
Dilansir dari Dashboard Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI per Kamis (6/10), kekosongan stok vaksin booster dialami masyarakat di Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Sawah Lunto, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Belitung, Kabupaten Ciamis.
Situasi yang sama juga dialami Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Waropen, Kabupaten Dogiyai.
Laman tersebut juga menginformasikan terdapat 22 kabupaten/kota dengan sisa stok vaksin booster selama 7 hingga 10 hari ke depan, 15 kabupaten/kota tersisa untuk 10 hingga 14 hari ke depan, dan 61 kabupaten/kota tersisa kurang dari sepekan.
Upaya yang kini ditempuh Kemenkes adalah merelokasi persediaan vaksin booster dari daerah yang masih memiliki jumlah stok vaksin yang berlebih, ke daerah lain yang mengalami persediaan menipis atau kosong.
Baca Juga: Persyaratan Terbaru bagi Pengguna Jasa Kereta Api
Amin mengatakan, kajian Survei Serologi bersama Eijkman, FKM UI dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan baru-baru ini menunjukkan sekitar 70 persen dari populasi yang belum mendapatkan vaksinasi dan belum pernah didiagnosis COVID-19 sudah punya kekebalan.
"Kita mengharapkan orang dapat kekebalan dua cara, setelah vaksin atau sakit. Tapi ternyata pada beberapa orang belum pernah sakit dia punya imun," katanya.
Pembentukan imun dimungkinkan karena ia pernah terpapar sakit atau gejala ringan tapi tanpa disadari, sehingga tubuh membentuk antibodi.
"Misalnya mereka terpapar dalam kerumunan, tapi saat itu imunitasnya baik dan bisa membangkitkan respons imun," katanya.
Tetapi bagi penduduk yang sudah divaksinasi dan juga dikombinasi dengan pernah terinfeksi, kata Amin, memiliki kekebalan sekitar 90 persen.
"Masyarakat sebenarnya sudah punya tingkat kekebalan tertentu walaupun belum divaksinasi, tetapi ini tidak berarti bahwa vaksinasi tidak perlu," katanya.
Amin menambahkan, hingga kini belum didapatkan bukti saintifik terkait besaran antibodi masyarakat yang bisa menjamin seseorang terlindungi dari infeksi Virus Corona.
"Kami mengharapkan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas bisa mendekati 100 persen di Indonesia," katanya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Pentingnya Vaksinasi Influenza Ibu Hamil, Bisa Jadi Garda Terdepan Lindungi Antibodi Bayi?
-
Tragis! Siska Bocah 10 Tahun Derita Kanker Ganas Pasca Vaksinasi di Sekolah, Keluarga Minta Bantuan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Jangan Paksakan ke Rest Area saat Arus Balik, Ini Tips Istirahat Aman dan Nyaman dari Kapolri
-
Tak Hanya THR, Desa Wunut Tunjukkan Kepedulian Nyata Lewat Jaminan Sosial
-
Nikmati Libur Lebaran, Ribuan Wisatawan dari Berbagai Daerah Ramaikan Saloka Theme Park
-
Viral Tarian Bagi-bagi THR Diduga Tarian Yahudi? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Kenapa Banyak yang Menikah di Bulan Syawal? Ini Jawabannya