SuaraJawaTengah.id - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, menyarankan orang dengan alergi rutin berolahraga khususnya berjalan kaki dan senam.
"Paling bagus jalan kaki, senam," kata dokter Iris dikutip dari ANTARA Sabtu (8/10/2022).
Iris mengatakan, pemilihan lokasi perlu menjadi pertimbangan. Bagi mereka yang alergi rumput dan debu sebaiknya menghindari berolahraga di atas rumput, sementara penderita alergi dingin tak memilih berenang.
"Banyak pilek dan bersin jangan berenang dulu karena dingin. Untuk asma dianjurkan berenang karena rongga parunya lebih bisa latihan napas tetapi enggak boleh dingin. Harus cari waktunya misalnya setelah jam 15.00 atau pagi ada matahari," kata dia.
Baca Juga: Jadwal Europa League, Jumat (07/10); Man United Tantang Wakil Siprus, AS Roma Melawan Real Betis
Berolahraga, sambung Iris, berdampak positif untuk menjaga kesehatan secara umum. Selain melakukan hal ini, orang dengan alergi juga perlu menjaga pola makan sehat termasuk menghindari makanan tinggi kalori, lemak, gula dan garam, termasuk hidangan digoreng dengan minyak berulang.
Faktor stres juga sangat mempengaruhi segala macam penyakit termasuk alergi. Menurut Iris, pada alergi, stres berdampak sangat nyata. Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang mengelola stres mereka.
"Jadi kalau stres, bagi yang gatel-gatel itu cepat banget keluar. Biduran menambah. Management of stress itu penting. Kalau stres terus urtikaria akan muncul terus," ujar Iris.
Alergi merupakan hal yang sering ditemukan pada pasien. Ada beberapa cara alergen masuk ke dalam tubuh, yaitu lewat inhalan (saluran napas), ingestan (saluran cerna), injektan (suntikan) dan kontak langsung dengan kulit.
Respons pada alergi bisa berbeda-beda, tergantung dari sumber alergen dan bagaimana cara alergen itu masuk ke tubuh.Reaksi alergi yang umum dijumpai, tambahnya, bisa berupa alergi kulit seperti urtikaria atau biduran dan alergi pernafasan berupa rinitis alergi.
Baca Juga: Rekap Hasil Liga Champions, Kamis (06/10); Juventus Raih Kemenangan Perdana, Chelsea Bantai Milan
Di Indonesia, angka kejadian alergi berkisar antara 20 - 64 persen. Laporan Omnibus survey yang dilakukan Nielson pada tahun 2005 mencatat gejala alergi yang umum dijumpai berupa alergi kulit dan rinitis alergi yang mencapai 24 persen.
Berita Terkait
-
Jarang Olahraga? Coba Cara Ini untuk Bangun Kebiasaan 10.000 Langkah Per Hari
-
20 Alasan Berat Badan Tidak Turun-Turun, Bagaimana Mengatasinya?
-
Sehat dan Bugar dengan Lari: Gaya Hidup Aktif Perempuan Masa Kini
-
Imam Masjid di AS Ajak Jamaah Push-Up sambil Dzikir setelah Salat Tarawih, Bagaimana Hukumnya?
-
Review Anime Ao no Hako, Cinta dan Ambisi Berpadu dalam Satu Lapangan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta