SuaraJawaTengah.id - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memberi penjelasan terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam aksus pembunuhan pegawai Bapenda Kota Semarang, Iwan Budi Paulus.
Menurut Ahmad Luthfi, pihaknya masih mendalami dugaan tersebut.
"Kami bersama Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro memang masih mendalami kasus ini," ujar Kapolda dilansir dari ANTARA, Kamis (13/10/2022).
Kapolda memaparkan , keterangan saksi-saksi dalam kasus pembunuhan itu sudah dilengkapi. "Untuk melakukan pembuktian yang sebenarnya tunggu saja dan sabar," jelasnya.
Ia menambahkan penyelidikan dan penyidikan kasus merupakan suatu seni sehingga polisi harus berhati-hati dan memenuhi kaidah hukum terkait pembuktian. Hal itu karena hukum di Indonesia dasarnya adalah pembuktian.
Kapolda menegaskan tidak ada kendala dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan PNS Semarang bernama Paulus Iwan Budi Prasetyo tersebut karena hal itu sudah menjadi tugas polisi.
Dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan PNS Pemkot Semarang itu mengemuka dari rekaman kamera pemantau atau CCTV yang diselidiki polisi.
Dari rekaman CCTV itu terlihat orang diduga pelaku melintas di tower Marina dekat lokasi penemuan jasad korban pembunuhan dengan mengendarai sepeda motor N-Max pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.12 WIB.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan tiga orang anggota TNI sedang menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang Paulus Iwan Budi Prasetyo yang jasadnya ditemukan terbakar di kawasan Marina Semarang pada 8 September 2022.
"Kami memeriksa tiga (anggota TNI) sejauh ini dari polisi militer. Saya agak lupa (inisialnya) tetapi memang kebetulan tiga orang," tegas Andika Perkasa.
Menurut Andika, pemeriksaan terhadap tiga prajurit itu berdasarkan informasi dari penyidikan Polda Jawa Tengah sejak dua hari setelah penemuan mayat ASN tersebut.
Ia menambahkan belum ada kesimpulan terkait kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam kasus pembunuhan itu.
"Kami belum menyimpulkan ke situ. Kami sebut persons of interest atau mereka-mereka yang kami ingin dalami," kata Panglima TNI.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC