Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 13 Oktober 2022 | 20:26 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Lutfi. [ANTARA/HO-Humas Polda Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memberi penjelasan terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam aksus pembunuhan pegawai Bapenda Kota Semarang, Iwan Budi Paulus.

Menurut Ahmad Luthfi, pihaknya masih mendalami dugaan tersebut.

"Kami bersama Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro memang masih mendalami kasus ini," ujar Kapolda dilansir dari ANTARA, Kamis (13/10/2022).

Kapolda memaparkan , keterangan saksi-saksi dalam kasus pembunuhan itu sudah dilengkapi. "Untuk melakukan pembuktian yang sebenarnya tunggu saja dan sabar," jelasnya.

Baca Juga: Berkas Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang Sudah Dinyatakan Lengkap, Jaksa Terima Tersangka dan Barbuk

Ia menambahkan penyelidikan dan penyidikan kasus merupakan suatu seni sehingga polisi harus berhati-hati dan memenuhi kaidah hukum terkait pembuktian. Hal itu karena hukum di Indonesia dasarnya adalah pembuktian.

Kapolda menegaskan tidak ada kendala dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan PNS Semarang bernama Paulus Iwan Budi Prasetyo tersebut karena hal itu sudah menjadi tugas polisi.

Dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan PNS Pemkot Semarang itu mengemuka dari rekaman kamera pemantau atau CCTV yang diselidiki polisi.

Dari rekaman CCTV itu terlihat orang diduga pelaku melintas di tower Marina dekat lokasi penemuan jasad korban pembunuhan dengan mengendarai sepeda motor N-Max pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.12 WIB.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan tiga orang anggota TNI sedang menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang Paulus Iwan Budi Prasetyo yang jasadnya ditemukan terbakar di kawasan Marina Semarang pada 8 September 2022.

Baca Juga: Investigasi LPSK: Aparat Halangi Proses Evakuasi Korban Hingga Pukuli Tim Medis Tragedi Kanjuruhan

"Kami memeriksa tiga (anggota TNI) sejauh ini dari polisi militer. Saya agak lupa (inisialnya) tetapi memang kebetulan tiga orang," tegas Andika Perkasa.

Menurut Andika, pemeriksaan terhadap tiga prajurit itu berdasarkan informasi dari penyidikan Polda Jawa Tengah sejak dua hari setelah penemuan mayat ASN tersebut.

Ia menambahkan belum ada kesimpulan terkait kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam kasus pembunuhan itu. 

"Kami belum menyimpulkan ke situ. Kami sebut persons of interest atau mereka-mereka yang kami ingin dalami," kata Panglima TNI.

Load More