Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 18:03 WIB
Jembatan Adipala Cilacap ambruk dipastikan hoax. [Jatengnews.id/Tangakapan Layar]

SuaraJawaTengah.id - Muncul video viral Jembatan Adipala Cilacap di atas Sungai Serayu ambrol akibat diterjang banjir hingga menjadi perbincangan warganet.

Kepala BPBD Cilacap Wijonardi menampik keras adanya kabar Jembatan Adipala Cilacap ambruk diterjang banjir dan menyebut kabar itu hanya hoax.

Update kondisi Jembatan Adipala Cilacap yang menguhubungkan Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Adipala itu masih kokoh dan sangat layak dilewati

"Kondisi jembatan masih kokoh dan sangat layak dilewati," kata Wijonardi dilansir dari Jatengnews.id--jaringan Suara.com, Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga: Rumah di Desa Sitiarjo Terendam Banjir hingga 1,5 Meter, BPBD Kabupaten Malang Evakuasi Warga

Ia menegaskan, video yang beredar di media sosial terkait bah yang menerjang Adipala adalah hoax alias kabar bohong. Begitu pula dengan citra Jembatan Sungai Serayu yang rusak, tidak benar.

Berdasar penelusuran, video tersebut diduga merupakan jembatan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Benenai, Malaka. Video tersebut diduga dibuat pada tahun 2021.

"Video Jembatan Adipala Cilacap diterjang banjir yang beredar tidak benar dan bohong. Video itu adalah hasil daur ulang dari kejadian di provinsi NTT. Jembatan Sungai Serayu masih kuat dan bisa dilalui sebagai jalan penghubung nasional," ujarnya.

Oleh karena itu, Wijonardi aparat hukum bertindak untuk menelusur siapa yang menyebarkan kabar palsu itu. Permintaan itu disampaikan, agar pengunggah lebih selektif dan menyaring informasi sebelum menyebarkannya.

Ia pun meminta warganya agar tidak terprovokasi dengan kabar bohong, dengan ikut menggaungkan video atau gambar tersebut. Wijonardi meminta masyarakat menghapus atau tidak menyebarluaskan citra tersebut bila kadung menerima.

Baca Juga: Cerita Remaja Hanyut Usai Selamatkan Temannya di Sungai Cileungsi, Hingga Saat Ini Belum Juga Ditemukan

"Kami minta warga tetap selektif menerima berita kebencanaan dan dikonfirmasikan kepada pihak berwenang. Kami juga minta agar dilakukan penyelidikan pada pihak yang menyebarkan berita bohong dan berikan efek jera," tegas dia.

Load More