SuaraJawaTengah.id - Ahli teknologi pangan Hindah Muaris mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan gizi dan menurunkan stunting masyarakat adalah melalui makanan tradisional yang saat ini sudah ditinggalkan karena dianggap kurang praktis.
"Strategi gastronomi dengan menu gizi seimbang dari bahan pangan lokal yang diolah menjadi berbagai hidangan yang enak dan menyehatkan dapat memperbaiki gizi anak dan menurunkan stunting," ujar lulusan Teknologi Pangan Gizi dari Institut Pertanian Bogor itu dalam "Deklarasi Konsensus Nutrisi dan Hidrasi Berbasis Makanan Tradisional" di Jakarta, Senin.
Hindah mengatakan makanan tradisional saat ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak praktis dalam hal penyajian. Padahal dalam semangkuk kuliner, tercukupi berbagai macam kebutuhan gizi.
Lebih lanjut, dosen IPB itu mengatakan contoh makanan tradisional yang bisa dibuat dengan sangat bergizi adalah sayur lodeh dan sop. Makanan tersebut dapat mencakup lima warna sayur, seperti ungu dari terong, hijau dari buncis atau labu siam, kuning dari wortel, merah dari tomat dan lainnya.
Baca Juga: Punya Banyak Makanan Tradisional, Karawang Berpotensi Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata Kuliner
Bahan baku untuk pembuatan sayur lodeh dan sop pun mudah didapat dengan harga yang relatif terjangkau.
"Anak-anak sekarang sudah malas mending beli online, padahal contoh yang paling sepele dari makanan tradisional itu sayur lodeh. Itu bisa dibuat sangat bergizi dengan lima warna, warna pada sayur ini mempengaruhi zat aktif pada pangan tersebut," kata Hindah.
Indonesia sampai saat ini masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia yakni stunting. Meskipun angka prevalensi stunting di Indonesia telah menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2021 daru 26,92 persen di 2022, fakta tersebut masih dinilai cukup tinggi jika dibandingkan dengan standar WHO yaitu tidak lebih dari 20 persen.
Menurut Hindah, kampanye masalah pangan ini harus kembali digenjot khususnya kepada anak muda untuk memulai kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional yang kaya gizi diharapkan dapat menurun pada keluarganya kelak sehingga kasus stunting pun diharapkan dapat mencapai angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca Juga: 7 Makanan Tradisional Jawa Timur Favorit Pelancong
"Saya lebih keras ke kaum muda karena kaum muda memiliki kesadaran yang lebih pada konsumsi pangan yang beragam terutama pemanfaatan bahan lokal yang tidak kalah gizinya seperti tempe. Itu kaya protein yang bisa mencegah stunting dini," ujar Hindah.
Berita Terkait
-
4 Kuliner Lebaran Unik di Ngawi yang Tak Akan Anda Temukan di Tempat Lain
-
Resep Sayur Lodeh Rumahan yang Mudah Dibuat
-
Menyantap Makanan Tradisional Khas Jambi di Pondok Pindang Rawas
-
Hadir Lagi, Yuk! Ke Kampoeng Tempo Doeloe dengan Promo BRI
-
Koi Pla, Kudapan Tradisional Mematikan dari Mekong yang Renggut 20.000 Nyawa per Tahun
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Ini 7 Amalan Bulan Syawal yang Dianjurkan untuk Dilakukan
-
Jadwal dan Keutamaan Puasa Syawal 2025: Sampai Kapan Kita Bisa Berpuasa?
-
Jangan Paksakan ke Rest Area saat Arus Balik, Ini Tips Istirahat Aman dan Nyaman dari Kapolri
-
Tak Hanya THR, Desa Wunut Tunjukkan Kepedulian Nyata Lewat Jaminan Sosial
-
Nikmati Libur Lebaran, Ribuan Wisatawan dari Berbagai Daerah Ramaikan Saloka Theme Park