Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 18:55 WIB
Ilustrasi mobil yang terkena banjir. [Suara.com/Septian]

SuaraJawaTengah.id - Bencana alam saat musim hujan, menjadi hal yang harus diantisipasi. Banjir menjadi ancaman yang masih terjadi.  

Kendaraan yang menerjang banjir harus menjadi perhatian. Meski kondisinya tidak rusak, atau tidak sampai terendam ke bagian mesin, namun perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Jika Anda mengabaikan pemeriksaan mobil tersebut, maka terdapat sejumlah dampak jangka panjang yang mengganggu bahkan merusak mobil.

Berikut ulasannya menurut yang dikutip dari ANTARA pada Sabtu (22/10/2022): 

Baca Juga: Sempat Banjir dan Longsor, Jalan Raya Bandung-Garut Kembali Normal

1. Bau Tidak Sedap di Dalam Mobil

Membersihkan kabin mobil dengan cairan sabun dan dilap dengan microfiber. Sebagai ilustrasi [Dok. Asuransi Astra].

Air banjir bisa masuk ke dalam kabin melalui lubang di bawah dek atau melalui celah pintu yang karetnya mulai getas. Jangan lupa, tekanan air banjir sangat kuat sehingga dapat masuk lewat celah sangat kecil.

Masalahnya, air bekas banjir pasti kotor dan bau. Akibatnya bau tidak sedap akibat banjir tersebut menetap di dalam mobil dan membuat perjalanan terasa tidak nyaman.

2. Merusak Sistem Kelistrikan Mobil

Ilustrasi memeriksa aki mobil. [Shutterstock]

Bagian kelistrikan mobil sangat rentan saat mobil terendam banjir, apalagi dalam waktu yang lama dan tidak terdeteksi. Ketika mobil terendam atau melewati jalan banjir, sistem kelistrikan masih berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Jalur Utama Bandung-Garut Terendam Banjir

Namun seiring waktu, air bisa masuk ke dalam celah sambungan kabel atau konektor kelistrikan dan membuatnya rusak. Sangat berbahaya jika air kotor berhasil menjangkau area sensitif seperti ECU (electronic control unit) atau sekering.

3. Karat Bodi Mobil

Karat pada mobil. [Shutterstcok]

Salah satu alasan Anda disarankan untuk mencuci mobil setelah terkena hujan atau banjir adalah untuk membersihkan bodi mobil dari kotoran yang dapat memicu karat.

Khususnya yang patut diwaspadai adalah kolong mobil dan area spatbor. Termasuk celah antar panel bodi mobil sebagai tempat bersembunyinya air kotor yang dapat membuat bodi mobil berkarat.

“Tekanan air saat mobil melewati genangan air yang tinggi dan membawa endapan kotoran tidak bisa dianggap remeh karena sanggup merusak komponen mobil dalam jangka waktu panjang kalau diabaikan. Selain membuat penumpang tidak nyaman, ada potensi masalah besar seperti rem blong atau mobil diserang karat," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.

4. Masalah Rem Mobil

Ilustrasi rem mobil. [Shutterstock]

Komponen rem mobil sangat rentan rusak akibat banjir karena bersentuhan langsung dengan air yang mengandung endapan lumpur. Karat yang menyerang komponen mekanikal rem seperti cakram atau teromol rem bisa membuat rem mobil berderit bahkan mengalami gagal bekerja kalau semakin parah.

Air yang menyelinap ke dalam reservoir minyak rem juga mampu merusak kinerja rem mobil. Berbahaya andai rem mobil tiba-tiba blong akibat dirusak oleh air bekas banjir.

5. Oli Tercampur Air

Ilustrasi ganti oli mobil. [Pertamina Lubricants]

Walaupun mesin mobil tetap dapat beroperasi normal setelah terkena banjir, bukan berarti tidak ada potensi masalah. Air tetap sanggup masuk ke dalam ruang mesin dan bercampur dengan oli mesin. Prosesnya bisa berlangsung cepat atau lama, tergantung volume air yang berhasil masuk.

Periksa kondisi oli mesin lewat dipstick setelah mobil terendam banjir, esok harinya, dan satu minggu setelahnya. Segera kuras oli mesin ketika warnanya berubah menjadi coklat susu.

Load More