Ronald Seger Prabowo
Rabu, 02 November 2022 | 17:08 WIB
Normalisasi Sungai Beringin guna mengatasi secara tuntas banjir di kawasan sekitar sungai. [ANTARA]

SuaraJawaTengah.id - Raut kecewa tampak pada wajah sejumlah warga Tambaksari RT 6 RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan, Kota Semarang.

Seolah warga kehilangan harapan, lantaran adanya penundaan normalisasi Sungai Beringin Semarang, sekaligus gagalnya pembangunan jembatan penghubung antara dua kampung.

Ketua Rt 6 Rw 7 Tambaksari, Kasuari menuturkan selama bertahun-tahun warga menanti adanya jembatan sebagai akses jalan penghubung untuk ke luar kampung.

"Kami sudah menunggu lama agar ada jembatan sebagai akses jalan tercepat ,karena kalau tidak ada jembatan warga kesusahan untuk menyebrang Sungai," ungkap Kasuari, Rabu (02/11/22).

Kasuari menceritakan, selama ini warga terpaksa harus melalui jalan tak layak kala akan beraktivitas ke luar kampung Tambaksari dan sebaliknya. 

"Intinya kami cuma butuh adanya jembatan," tutur Kasuari. 

Menurut Kasuari, warga kampung Tambaksari harus melewati jalanan berlumpur yang menjadi akses utama untuk berkatifitas. 

Selain itu, banyak pula warg yang jatuh terpeleset kala melintas jalan berlumpur tersebut ketika dimusim penghujan. 

"Banyak yang jatuh, ini hanya akses satu-satunya. Kalau hujan jalannya tak bisa dilalui karena masih tanah,"imbuhnya. 

Baca Juga: Merinding, Hal Mistis Ganggu Kitman Persija Saat Tandang Melawan PSIS Semarang

Kusairi mengklaim, semua warga RT 6 Tambaksari sudah menyetujui pembangunan jembatan di Sungai Beringin karena membantu akses warga. 

"Kalau tak ada jembatan kita lewatnya mana. Ini adalah akses jalan satu-satunya,"ujarnya. 

Warga Tambaksari lainnya, Indayah menuturkan saban hari ia merasa prihatin lantaran harus melalui jalan berlumpur untuk pergi ke pasar mencari nafkah.

"Setiap hari saya lewat jalan yang mengerikan  buat jualan kepasar, dalam hati saya cuma berdoa ini kapan jembatan akan dibangun," tutur Indayah.

Menurut Indayah, dengan adanya jembatan. Ia sangat berharap untuk mempermudah dirinya selama mencari nafkah berjualan ikan.

"Kalau tak dibangun jembatan saya lewat mau pakai apa? pakai kapal? Kan tidak bisa,"beber Indayah.

Load More