SuaraJawaTengah.id - Pada peringatan Hari Angklung Sedunia, Google menjadikan menjadikan alat musik tradisional angklung sebagai doodle hari ini, Rabu (16/11/2022).
Seperti diketahui, UNESCO secara resmi menyatakan angklung sebagai barang Warisan Dunia dan jadi Hari Angklung Sedunia pada 2010 silam.
Dilansir dari laman resmi Google Doodle, Angklung biasanya terdiri dari dua tabung dan alas. Pengrajin ahli memotong bambu menjadi tabung dengan ukuran berbeda, yang menentukan nada angklung.
Saat seorang pemain menggoyangkan atau mengetuk pangkal bambu dengan lembut, instrumen tersebut menghasilkan satu nada.
Untuk menghasilkan suara nada yang bervariasi, maka pemain harus bekerja sama untuk menciptakan melodi dengan menggoyangkan angklung mereka pada nada yang berbeda.
Di Indonesia ternyata ada beberapa jenis angklung yang jarang diketahui orang. Merangkum dari kanal youtube Majalah Bobo, berikut ini lima jenis angklung yang perlu kamu ketahui.
1. Angklung Kanekes
Angklung Kanekes berasal dari suku Baduy, angklung jenis ini hanya dimainkan saat suku Baduy hendak menanam padi. Pembuatan Angklung Kanekes ini juga hanya diperbolehkan oleh orang-orang suku Baduy dalam saja.
2. Angklung Reog
Baca Juga: Ketahui Cara Main Angklung, Agar Bisa Tampil di Hari Angklung Sedunia 16 November
Salah satu musik pengantar tarian Reog Ponorogo di Jawa Timur ialah angklung reog. Berbeda dari angklung biasanya, angklung reog bisa menghasilkan suara lebih keras dan memiliki dua nada saat dimainkan.
3. Angklung Dogdog Lojor
Serupa dengan angklung kanekes, penggunaan angklung Dogdog Lojor digunakan untuk memberikan penghormatan pada tanaman padi. Tradisi angklung Dodgod Lojor ini dilakukan oleh masyarakat Kesatuan Adat Banten Kidul.
Dalam tradisi ini biasanya ada enam orang yang memainkan angklung. Dua orang memainkan angklung Dogdog Lojor. Sedangkan empat orang lainnya memainkan angklung besar.
4. Angklung Badeng
Jenis angklung badeng ini berasal dari Garut, Jawa Barat. Angklung ini juga digunakan untuk ritual menanam padi. Namun, seiring berjalannya waktu, angklung badeng dimainkan maupun berfungsi sebagai media dakwah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal