SuaraJawaTengah.id - Melahirkan anak prematur tentu saja bakal menjadi beban orang tuanya. Masalah mental pastinya akan berpengaruh.
Psikolog Anak lulusan Universitas Indonesia Irma Gustiana Andriani, M.Psi mengatakan sebelum berbicara mengenai pengasuhan anak prematur, mental orang tua perlu menjadi perhatian khusus karena seringkali mereka belum siap menghadapinya.
"Tidak hanya ayah, tetapi yang paling utama biasanya ibu. Mental seringkali belum siap menghadapi kehadiran si kecil (yang lahir prematur)," kata Irma dikutip dari ANTARA, Rabu (16/11/2022).
Menurut Irma, para ibu usai melahirkan secara emosional biasanya merasakan berbagai macam perasaan seperti sedih, terharu, lelah yang dapat dikenali sebagai baby blues hingga kondisi yang lebih berat yakni postpartum depression atau depresi setelah melahirkan.
"Ini bentuk-bentuk emosi yang seringkali dialami seorang ibu yang melahirkan si kecil dengan kondisi prematur," kata Irma.
Belum lagi, sebagian ibu mengalami tantangan terkait pemberian ASI, level kepercayaan diri yang rendah misalnya akibat khawatir berlebihan mengenai masa depan anak nantinya seperti apa.
Ini diperburuk dengan banyaknya stigma di masyarakat terkait anak prematur tidak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, kemudian anak tidak bisa berprestasi dan label-label sosial yang juga muncul serta standar media sosial tentang kesehatan anak prematur.
Hal lainnya yang dapat memperberat yakni sejumlah riset menyatakan anak prematur dapat mengalami keterlambatan perkembangan termasuk soal dalam berbicara, berbahasa dan masalah emosi sosial misalnya kurang konsentrasi, fokus kurang, tidak bisa diam, ada yang terlihat impulsif sehingga mengganggu sosialisasi dan proses belajar.
"Kekhawatiran juga bisa muncul dari sisi finansial, karena akses kesehatan harus lebih intens ketimbang bayi-bayi yang lahir di usia cukup bulan," ujar Irma.
Baca Juga: Bayi Prematur Memiliki Risiko Dua Hingga Tiga Kali Lipat untuk MenderitaStunting, Benarkah?
Di sisi lain, para ibu juga berpotensi merasakan kesulitan mendapatkan dukungan dari pasangan. Misalnya pasangan atau ayah yang menyalahkan kelahiran prematur pada si ibu, sehingga membuat mereka sangat rentan terkait masalah kesehatan mental.
Irma mengingatkan, setiap anak istimewa dan mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal dan berprestasi walaupun terlahir prematur. Dia menemukan banyak kasus anak prematur di kliniknya yang bisa mengejar ketertinggalan mereka dan berprestasi.
"Riset menyatakan anak lebih terstimulasi dengan musik atau irama tertentu, daya tahan kuat secara psikologis, bonding dengan orangtua sangat kuat karena saat kecil skin body contact biasanya lebih intens," demikian kata dia.
Bayi prematur lahir lebih dari tiga minggu sebelum tanggal perkiraan kelahirannya atau sebelum minggu ke-37. Menurut pakar kesehatan, memperkaya informasi mengenai perawatan bayi prematur di rumah usai meninggalkan rumah sakit dapat menjadi cara yang bisa orangtua lakukan. Terlepas dari kekhawatiran, orangtua sebaiknya syukuri kelahiran bayi dan hargai waktu bersama untuk mengenalnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara
-
Jawa Tengah Borong Penghargaan Teknologi Pendidikan 2025: Rahasia Sukses PPDB Bebas Komplain
-
Rekomendasi Tempat Wisata Thailand untuk Wisatawan Pemula