Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 November 2022 | 12:58 WIB
Ilustrasi vasektomi. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Keluarga Berencana (KB) menjadi program Indonesian untuk menekan pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. Namun, KB identik dengan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan seorang wanita dalam hubungan suami-istri. 

Vasektomi  salah satunya. Hal itu merupakan prosedur kontrasepsi dengan memotong atau mengikat saluran sperma adalah cara efektif untuk mencegah kehamilan.

"Vasektomi hampir 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan," kata spesialis urologi dr. Andika Afriansyah, Sp.U dari Universitas Indonesia dikutip dari ANTARA Jumat (18/11/2022). 

Dia menjelaskan vasektomi adalah operasi rawat jalan dengan risiko komplikasi atau efek samping yang rendah.

Baca Juga: Gegara Dokter Salah Potong Saluran, Bocah 5 Tahun Ini Jalani Vasektomi Secara Tidak Sengaja

Dengan melakukan vasektomi, seseorang tidak perlu mengambil langkah-langkah pengendalian kelahiran sebelum berhubungan seks, misalnya memakai kondom.

Pria yang bisa menjalani vasektomi setidaknya harus berusia lebih dari 25 tahun, usia di mana kondisi dianggap optimal. Namun, tidak ada angka usia maksimal untuk prosedur vasektomi.

"Menurut penelitian oleh American Journal of Men’s Health pada umumnya vasektomi dilakukan pada usia 35 tahun dengan tipikal batas usia antara 30 – 56 tahun karena berbagai faktor sosial dan kematangan mental," jelas dia.

Setiap laki-laki harus mempersiapkan kondisi fisik agar fit sehingga prosedur vasektomi bisa berjalan lancar.

Sebelum vasektomi dilakukan, pasien harus menjalani pemeriksaan medis dan wawancara bersama dokter. Andika menjelaskan pada pertemuan awal dokter akan memberikan pemahaman bahwa prosedur vasektomi bersifat permanen.

Baca Juga: Curhat Wanita yang Ingin Suami Lakukan Vasektomi, Alasannya Malah Bikin Geram Warganet

"Dan itu bukan pilihan yang baik jika ada kemungkinan seseorang ingin memiliki anak di masa depan," katanya.

Load More