SuaraJawaTengah.id - Polisi menduga satu keluarga korban pembunuhan di Jalan Sudiro, Gang Durian, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dibunuh dengan cara diracun arsenik atau sianida. Organ dalam para korban rusak.
Dugaan itu merujuk pada tanda-tanda kerusakan organ dalam pada korban pasangan suami istri, Abas Ashar (58 tahun) dan Heri Riyani (54 tahun), serta anak pertamanya, Dea Khairunisa (25 tahun).
Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan, pada ketiga korban ditemukan tanda-tanda kerusakan organ yang umum ditemukan pada korban tewas akibat diracun.
Dari 3 jenazah, meninggal tidak wajar. Setelah kita outopsi semua (korban) minum air atau cairan yang ada racunnya. Dari saluran nafas atas, bibir, sampai lambung ada (bekas) merah seperti terbakar sehingga dia (menandakan) meminum zat beracun," kata Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti, usau olah TKP, Selasa (29/1/2022).
Baca Juga: Curi Tabung Elpiji 3 Kilogram, Pria Asal Kajoran Magelang Dibekuk Polisi, Ini Kronologi Lengkapnya
Menurut Kombes Hastry, kerusakan ditemukan pada organ otak, hati, jantung, dan paru-paru. Jenis racun yang digunakan dalam kadar sangat mematikan.
"Tenggorok, lambung, usus, hati, jantung, paru-paru, dan otak. Merah seperti terbakar. Karena prosesnya cepat memasuki pembuluh darah sehingga mematikan. Kadarnya sangat tinggi."
Dari ciri-ciri penyebab kematian dan ditemuknnya tanda kerusakan organ, mengarah pada jenis racun arsenik atau sianida yang memiliki kadar sangat mematikan.
Polisi menduga jeda waktu korban meminum racun hingga tewas hanya membutuhkan waktu 15-30 menit. "Durasinya 15 sampai 30 menit. Kadarnya sangat mematikan karena bisa 3 orang dewasa meninggal meminum cairan tersebut. Zat beracun bisa jenis golongan sianida. Arsenik atau yang lain," ujar Kombes Hastry.
Sebelumnya, Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, pihaknya telah menahan DD (22 tahun), putra kedua keluarga korban pembunuhan, Abas Ashar dan Heri Riyani.
DD diduga membunuh orang tua dan kakak perempuannya dengan cara mencampur racun pada minuman teh dan kopi. Hasil outopsi polisi menemukan bekas racun pada gelas dan sendok yang digunakan DD sebagai sarana memberikan racun. "Yang bersangkutan beli secara online," kata AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
-
Dilaporkan ke KPK, Mendagri Beberkan Alasan Pilih PT Lembah Tidar Jadi Vendor Retret Kepala Daerah
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan