Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 06 Desember 2022 | 09:28 WIB
Menhan Prabowo Subianto memuji kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam puncak milad ke-45 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (29/10). [Dok. DPP Partai Gerindra]

SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Ahmad Ali mengharapkan Partai Gerindra bergabung dengan Koalisi Perubahan menjelang pemilihan presiden 2024.

Koalisi Perubahan terdiri dari Partai Nasional Demokrat, PKS, dan Partai Demokrat, meskipun mereka belum secara resmi mendeklarasikan diri.

Koalisi ini telah mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden.

Sedangkan Partai Gerindra saat ini juga sudah membentuk koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa.

Baca Juga: Koalisi Perubahan Tawarkan Prabowo Cawapres Anies jika mau Bergabung

Analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai harapan Partai Nasional Demokrat agar Partai Gerindra bergabung dalam Koalisi Perubahan -- untuk mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden -- tidak rasional.

"Ya saya sih melihat ajakan Nasdem itu bagi Gerindra tidak rasional. Kenapa? Karena bagaimana pun ajakan itu dalam tanda petik melukai Prabowo," kata Ujang, Selasa (6/12/2022).

Ujang mengatakan salah satu pertimbangan yang mungkin memberatkan Partai Gerindra untuk bergabung dalam koalisi adalah pengalaman masa lalu. Gerindra pernah menjadi pendukung Anies di pilkada Jakarta tahun 2017 hingga menang.

Anies juga pernah menyatakan bahwa dia tidak akan maju di pemilihan presiden selama Prabowo Subianto juga maju.

"Dan tentu Gerindra tidak mau dan kecewa terkait dengan itu. Jadi saya melihat kecil kemungkinan kecil kalau Gerindra bergabung dengan Nasdem," kata Ujang.

Baca Juga: Ajak Gerindra Gabung ke Koalisi Perubahan, Nasdem Tawarkan Prabowo Jadi Cawapres Anies

Apalagi jika Prabowo hanya akan dijadikan calon wakil presiden untuk mendampingi Anies, kemungkinan koalisi itu semakin kecil.

"Nasdem ingin memasangkan Prabowo sebagai cawapres, itu artinya menurunkan derajat Prabowo. Kecuali kalau koalisinya menang, kan belum tentu menang juga, karena Gerindra ada di pemerintahan dan Anies bertolak belakang dengan pemerintahan, dibenci oleh pemerintahan," kata Ujang.

Ketua DPP Partai Nasional Effendi Choirie juga pernah mengatakan partainya terbuka menerima Partai Gerindra.

Tetapi dia menegaskan Koalisi Perubahan sudah mengusung Anies menjadi calon presiden.

Juru bicara PKS M. Kholid juga mengatakan harapannya agar Partai Gerindra bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk memperkuat koalisi. [rangkuman laporan Suara.com]

Load More