SuaraJawaTengah.id - Masjid Al Mahfudz, Dusun Krandan, Desa Kebonrejo, Salaman, Kabupaten Magelang dirusak orang tidak dikenal, Sabtu (10/12/2022). Pelaku diduga orang dengan gangguan jiwa.
Selain menyebar pembalut wanita dan mengacak-acak kitab serta Al Quran, pelaku sempat membakar tirai pembatas antara jamaah shalat laki-laki dan perempuan. Kejadian diduga terjadi antara pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB saat situasi kampung sedang sepi.
"Indikasinya orang dalam gangguan jiwa. Ibaratnya nggak punya pikiran sampai kayak gitu. Pembalut berceceran. Ada darah haid begitu," kata Muhammad Ashar (36 tahun), takmir Masjid Al Mahfudz, Minggu (11/12/2022).
Menurut Muhammad Ashar, ini kali ketiga Masjid Al Mahfudz menjadi sasaran perusakan orang tidak dikenal. Sebelumnya perusakan terjadi bulan September dan 31 Oktober 2022.
Baca Juga: FS Nekat Setubuhi Anak di Bawah Umur, Diboyong ke Magelang Diiming-imingi Uang Rp200 Ribu
Pada perusakan kedua tanggal 31 Oktober, pelaku melumuri tempat imam shalat dengan cairan yang diduga air seni dan kotoran. Pelaku juga merusak sejumlah kitab yang biasa digunakan untuk khotbah Jumat.
"Itu seperti dikasih pembalut sama kayak air kencing dilumuri di sekitar tempat pengimaman. Kami belum tahu siapa pelakunya, tapi sepertinya perempuan. Berkerudung biasa, seperti orang mau shalat.
Hingga kini pengurus Masjid Al Mahfudz dan warga Dusun Krandan belum dapat mengidentifikasi siapa pelaku perusakan. Termasuk belum dapat menyimpulkan mengapa masjid ini menjadi sasaran perusakan.
Muhammad Ashar menduga pelaku 3 kali perusakan Masjid Al Mahfudz adalah orang yang sama. "Indikasinya kayak orang depresi atau gimana. Tapi kok yang jadi sasaran masjid sini saja. Indikasinya sama perempuan itu," ujar Muhammad Ashar.
Pengurus masjid tidak membesar-besarkan kasus perusakan ini karena menduga pelaku adalah orang dengan ganguan jiwa (ODGJ). Muhammad Ashar mengaku tidak tahu jika video yang menujukkan bekas perusakan di masjid, viral di media sosial.
Baca Juga: Ketep Summit Fest 2022, Membangun Pemberdayaan Wisata Masyarakat Lereng Merapi dan Merbabu
Saya anggap biasa kok biar (situasi) kondusif. Nggak tahunya kok ada yang video sampai viral. Saya sama teman-teman langsung membersihkan saja. Yang karpet bawah terbakar langsung dipotong. Karpet yang lain sudah mau dicuci."
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
-
Dilaporkan ke KPK, Mendagri Beberkan Alasan Pilih PT Lembah Tidar Jadi Vendor Retret Kepala Daerah
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf