
SuaraJawaTengah.id - PT Semen Gresik (PTSG) menyelanggarakan learn & share core values AKHLAK sekaligus sebagai peringatan hari ibu, yang berkolaborasi dengan Srikandi SIG dengan tema “Pahami Dirimu yang Penuh Potensi, Conquer from Within” secara hybrid (daring & luring) di Rumah BUMN Rembang (16/12).
Acara yang berkonsep angkringan Akhlak tersebut menghadirkan sebagai narasumber Direktur Utama SIG Donny Arsal dan Direktur Utama PTSG Subhan secara daring, serta sebagai narasumber utama adalah Direktur Produksi PTSG Reni Wulandari.
Kegiatan dengan konsep traditional heritage juga dihadiri oleh karyawan/i PT Semen Indonesia Indonesia (Persero) Tbk atau SIG dan Srikandi BUMN dari klaster Infrastruktur.
Direktur Utama SIG Donny Arsal dalam opening speech-nya mengungkapkan rasa bangga dan kagum, sekaligus ini menjadi momentum semangat bagi para srikandi SIG. “Acara ini menjadi hal penting dalam sosialisasi nilai Akhlak, sehingga dapat menjadi dasar positif pada lingkungan kerja bagi seluruh insan SIG,” papar Donny.
Sementara itu, Direktur Utama PTSG Subhan menyatakan bahwa peran para Srikandi SIG sangat luar biasa dalam kinerja perusahaan untuk terus bisa sustain pada era global.
“Kolaborasi dan kerjasama antar Srikandi SIG yang Tangguh ini, diharapkan untuk terus berjalan dan mampu mengimplementasikan core values Akhlak dengan baik,” jelas Subhan.
Narasumber utama dalam learn & share Akhlak, Direktur Produksi PTSG Reni Wulandari memaparkan bahwa dalam memahami diri dan mampu mengelolanya dengan baik merupakan hal yang harus dilakukan sebelum kita berhadapan dengan lingkungan eksternal.
“Perlu adanya pondasi dari dalam diri yang kokoh, sehingga mampu menjadi sumber energi internal baik untuk menghadapi tantangan dari luar yang tidak terduga,” tandas Reni pada keterangan rilisnya (17/12).
Reni melanjutkan, peran perempuan sekarang ini dalam lingkungan kerja sudah nyata terbukti ada pada setiap perusahaan.
“Sebagai srikandi, kita harus tetap kompeten dan profesional pada lingkungan kerja, sehingga keberadaan perempuan tidak lagi hanya sebagai konsep kesetaraan gender semata,” ungkapnya.
Mulailah sekarang juga, tambah Reni, dalam mengoptimalkan diri untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan sehari – hari dan pada lingkungan kerja di perusahaan.
“Terutama untuk insa SIG, agar mempu menambah semangat memaksimalkan potensi diri, mampu me-manage keresahan dengan baik, sehingga menjadi kombinasi yang powerfull untuk mencapai mimpi – mimpi terbaik,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
UPZ Semen Gresik Salurkan 900 Bantuan Paket Sembako dengan Total Rp109 Juta kepada Fakir Miskin di Kabupaten Rembang
-
Menjadi Best Practice Terbaik Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat, Semen Gresik Raih CSR Awards 2022 dari Pemprov Jateng
-
Perkuat Transformasi Budaya Kerja, Semen Gresik Gelar Internalisasi Core Values AKHLAK
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Posisi Sekjen Dirangkap Megawati, Ganjar dan Bambang Pacul Dapat Jabatan Mentereng di DPP PDIP
-
Pilpres 2024 Kandang Banteng Jebol, Megawati Sentil PDIP Jateng: Awas, Jangan Memalukan Saya Lagi!
-
Anjloknya Argo Bromo Anggrek: Jalur Sudah Dibuka, Puluhan Kereta di Semarang Tetap Batal Berangkat
-
BRI Serahkan Bantuan Ambulans untuk Politeknik Energi dan Mineral Akamigas lewat Program TJSL
-
14 Tahun Mencari Jalan Keluar, Sabrang Letto: Indonesia Terjebak 'Deadlock Stupidity''