SuaraJawaTengah.id - Publik kembali digemparkan dengan munculnya kembali dua kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko langsung menyoroti kasus ini sebagai sesuatu yang serius dan harus segera ditangani dengan sigap.
"Saya minta agar pemerintah lebih serius dalam menangani kasus yang sudah banyak menyebabkan kematian pada anak," ungkapnya di Semarang pada Jumat (10/02/2023).
Heri menjelaskan, pemerintah perlu memanggil BPOM dan lembaga terkait, sebagai lembaga pengawas obat dan makanan yang harus bertanggung jawab atas terjadinya kasus gagal ginjal akut yang dialami ratusan anak-anak.
"Jika terbukti penyebabnya adalah obat sirop yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol non-farmasi di atas batas aman, maka yang bertanggungjawab adalah lembaga pengawasan, kenapa sampai lolos lagi," ungkapnya.
Politisi Gerindra Jawa Tengah, yang sering disapa Heri Londo itu juga mendorong pemerintah segera menetapkan kasus ginjal akut menjadi kejadian luar biasa (KLB) setelah ditemukannya dua kasus GGAPA yang sebelumnya disebut Kemenkes sudah selesai.
"Ini ironis. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban lagi," terangnya.
Heri prihatin dengan ramainya kasus yang ada, yang justru menjadikan anak-anak sebagai korban. Mulai dari kesehatan, kekerasan, dan penculikan, dan lain sebagainya. Hal tersebut, menurutnya, harus menjadi perhatian yang sangat serius oleh pemerintah terkait perlindungan kepada anak-anak.
Sebelumnya, Kemenkes melaporkan adanya kasus baru gagal ginjal akut setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022.
Baca Juga: Duh! Anak Berusia 10 Tahun Menderita Gagal Ginjal, Kini Dirawat di RSUD Dr Moewardi
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, tercatat ada penambahan satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal.
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ujar Syahril dalam keterangan resmi di Jakarta.
Satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion buatan perusahaan farmasi PT Pharos Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota