SuaraJawaTengah.id - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus, mulai mengoperasikan mesin pompa pengendali banjir untuk mengurangi genangan banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, karena pemukiman warga mulai tergenang banjir.
"Dua unit mesin pompa pengendali banjir dihidupkan semua untuk mengurangi genangan banjir di Desa Jati Wetan. Ketika debit air Sungai Wulan di bawah 150 meter kubik, maka cukup membuka pintu pembuang air ke Sungai Wulan," kata Kepala Dinas PUPR Kudus Arif Budi Siswanto dilansir dari ANTARA, Jumat (24/2/2023).
Dengan demikian, kata dia, pengoperasian mesin pompa di Desa Jati Wetan juga disesuaikan dengan debit air di Sungai Wulan.
Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto mengungkapkan banjir yang terjadi di desanya karena intensitas hujan yang cukup tinggi, sedangkan pintu air pembuang ke arah Sungai Wulan tidak bisa dibuka lantaran debit airnya juga meningkat.
Ketika turun hujan cukup lama, kata dia, desanya memang rawan banjir, sehingga satu-satunya jalan dengan membuang genangan air melalui pintu pembuang menuju Sungai Wulan.
Sejak empat hari lalu, imbuhnya, genangan air di Dukuh Gendok dan Tanggulangin memang tinggi, sehingga perlu dibuang ke Sungai Wulan.
"Sebelumnya memang sempat dibuang, namun karena debit air Sungai Wulan juga meningkat akhirnya ditutup kembali dan hanya mengandalkan mesin pompa. Namun, karena intensitas hujannya juga tinggi akhirnya terjadi banjir," ujarnya.
Untuk hari ini (24/2), kata dia, debit air Sungai Wulan kembali turun, sehingga pintu pembuang bisa dibuka kembali.
Ia berharap debit air Sungai Wulan tidak meningkat, sehingga genangan banjir di Desa Jati Wetan cepat surut.
Baca Juga: Jalurnya Tergenang Air, Transjakarta Tutup dan Ubah Tujuh Rute Mikrotrans Ini
"Meskipun tidak ada warga yang mengungsi, kami tetap menyiapkan tempat pengungsian karena rumah warga yang tergenang banjir mencapai ratusan rumah," ujarnya.
Sulis, warga Desa Jati Wetan mengakui genangan banjir terjadi sejak Selasa (21/2/2023) karena ketika curah hujan tinggi akan muncul genangan. Sedangkan agar cepat surut, maka harus dibuang ke Sungai Wulan melalui pintu pembuang ketika debit Sungai Wulan tidak naik.
Rumahnya, kata dia, juga tergenang banjir di atas mata kaki.
Pada awal Januari 2023, ratusan warga Desa Jati Wetan terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya tergenang banjir. Mereka baru bisa pulang ke rumahnya selang dua pekan setelah banjir surut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik