SuaraJawaTengah.id - Dini hari menunjukkan pukul 00.37 WIB, masuk sebuah pesan WhatsApp. Pesan itu menunjukan tanda-tanda yang tidak beres.
Dukun di Banjarnegara, Jawa Tengah yang berkedok bisa menggandakan uang diduga menghabisi nyawa warga Sukabumi, Jawa Barat.
"Ini di rumah pak Slamet buat jaga-jaga kalau umur Ayah pendek. Misal ayah enggak ada kabar sampai hari Minggu, langsung aja ke sini sama aparat. Glydas tau kok rumahnya," kata korban pembunugan berinesial PO kepada anaknya (SL).
"Dih si Ayah suka bikin orang kepikiran atuh, Ayah mah hayoh weh pergi teh malah gitu bikin orang kepikiran," balas SL kepada PO sang Ayah.
Pesan itu tak lagi mendapat balasan hingga waktu sahur hampir habis. "Sahur," SL kembali mencoba mengirim pesan kepada ayahnya pukul 04.10 WIB.
Hari demi hari. Ayah SL tak lagi bisa dihubungi. Rasa gelisah mulai mendesak keluarga SL. Terlebih pesan Ayahnya yang ditinggalkan sebelum menghilang.
Ditengah pikiran yang berkecamuk, GE (kakak SL) teringat dirinya pernah diajak pergi oleh ayahnya ke Banjarnegara. Sekitar Juli 2022, ia bersama ayahnya menaiki bus dari Jawa Barat.
Sampai di Kabupaten Wonosobo, mereka bertemu seseorang bernama ST (45). ST kemudian mengajak mereka mengunjungi rumahnya yang berada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sesampainya dirumah, PO diajak ke sebuah ruangan, sementara GE diminta untuk menunggu di luar. Di sanalah, terjadi perundingan dan kesepakatan penggandaan uang antara PO dan ST.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ferdy Sambo Ternyata Tak Dipenjara, Terciduk Enak-enak di Hotel Bareng Banyak Wanita
"Akan digandakan menjadi Rp5 Miliar," janji ST kepada PO.
Dengan uang mahar puluhan juta yang diberikan secara bertahap, PO meyakini jika ST akan menepati janjinya.
Hari demi hari, uang yang dijanjikan tak kunjung datang. Sedangkan uang senilai Rp 70 juta sudah PO berikan kepada ST.
Kesabaran PO pun tak terbendung. Pada 20 Maret 2023, PO memutuskan menemui ST di kediamannya. PO meninggalkan rumah dengan membawa kendaraan sendiri.
Pada 23 Maret 2023, PO sudah berada di Banjarnegara dan sudah berhasil menemui ST. Sambil menyuguhkan minuman kepada PO, ST mengajaknya menuju lokasi 'ritual' penggandaan uang.
Entah apa yang terjadi. Nampaknya PO menyadari keanehan usai meminum suguhan yang diberikan oleh ST. Saat itulah PO menyadari sesuatu, ia sepertinya akan berakhir.
Meski begitu, PO sempat berjalan mengikuti ST menuju lokasi 'ritual'. Ia tak pernah menyangka jika tempat 'ritual' itu akan menjadi tempat dirinya dihabisi.
Dengan waktu yang tersisa, PO mengirim pesan terakhir kepada anaknya. Kini, pesan singkat itu menjadi tanda perpisahan sekaligus terkuaknya kasus kejahatan.
Sabtu, 1 April 2023 petang. Sebuah jenazah diliang tanpa nama ditemukan. Hanya berlapiskan mantel, jasad PO bersemayam pada kedalaman kurang lebih 1 meter.
ST, sang dukun abal-abal sendiri yang menuntun rombongan polisi dan menunjukkan lokasi dimana ia mengubur PO.
Ternyata, kebiadaban ST sudah direncanakan. Ia menaruh potas atau racun ikan kedalam minuman PO. Bahkan, tempat 'ritual' yang dikatakannya adalah tempat dimana PO dikubur.
Aksi kejahatannya ternyata dibantu oleh BS yang merupakan warga Pekalongan. BS merupakan kaki tangan ST yang bertugas mencari target di sosial media.
"Jadi, BS ini mengatakan di Facebook kalau ST ini bisa menggandakan uang. Dan dia juga yang mempertemukan PO dengan ST,"ungkap Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto.
Kini, Jasad PO masih diotopsi. Sementara kasus kejahatan ST masih terus diproses. Bahkan, korban pembunuhan ST disinyalir lebih dari 1.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
-
Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Komnas Perempuan Desak Aparat Hukum Identifikasi Kasus Femisida
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
-
TNI AL Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Jurnalis oleh Oknum Prajurit, 33 Reka Adegan Dipergakan
-
Tim Kuasa Hukum Juwita Minta Penyidik Lakukan Tes DNA Guna Mengetahui Sperma di Rahim Jenazah
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, Warga Diimbau Waspadai Cuaca Tak Menentu
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat