"Lalu saya izin ke Pak Yai ikut ngaji dan mondok di Ponpes Tombo Ati. Saya bersyukur diterima baik oleh Pak Yai disana," tambahnya.
Ayong mengaku sangat menyesal dengan kejahatan-kejahatan yang pernah ia lakukan. Selama mondok, Ayong selalu berdoa agar dosa-dosanya di masa lampau diampuni.
"Kalau dikasih kesempatan saya ingin mengembalikan semua barang-barang yang pernah saya rampas kepada pemiliknya," ujar Ayong penuh sesal.
Tempat Preman Bertaubat
Pendiri Ponpes Tombo Ati Semarang, KH. Muhammad Khuswanto Alias Gus Tanto menuturkan kalau mayoritas santrinya memang merupakan mantan preman atau orang-orang yang pernah berurusan dengan kasus kriminal.
"Tukang todong, jambret, begal, pengedar narkoba dan kasus pembuhannya juga ada. Tapi orangnya sekarang udah wafat. Saya juga nggak pernah memandang santri-santri saya berkepribadian buruk," kata Gus Tanto.
Alasan Gus Tanto mendirikan Ponpes Tombo Ati tahun 2004 silam. Karena ia merasa resah dengan kampung kelahirannya di Perbalan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara. Kampungnya sering dicap buruk oleh masyarakat.
"Jangankan motor, jemuran pakaian ditaruh di luar pasti akan hilang. Perempuan-perempuan susah dapat jodoh, karena laki-lakinya nggak berani masuk ke kampung Perbalan," jelas Gus Tanto.
Tak ingin terus-menerus kampungnya dicap buruk. Gus Tanto menyisir jalanan, pasar johar, pelabuhan hingga terminal terboyo untuk bergaul dengan para preman. Tujuannya tak lain untuk mencari tau penyebab orang-orang terjun di dunia hitam.
Baca Juga: Swiss-Belboutique Yogyakarta Serahkan Donasi Hasil Penjualan Paket Buka Puasa 2023
"Saya bergaul aja dengan mereka tanpa menggurui. Angan-angan saya bikin ponpes itu buat kumpul-kumpul aja. Pas yasinan ada yang mabuk saya biarkan. Saya yakin lambat laun mereka akan sadar sendiri," cetus Gus Tanto.
Kendati santrinya silih berganti pergi, Gus Tanto selalu menitip pesan untuk selalu berbuat baik. Sebab dalam Al-Quran telah tertulis sekecil apapun kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Begitu pula sebaliknya jika kita berbuat kejahatan.
"Mereka (mantan preman) di ponpes sudah bertaubat semua. Mungkin secara umum dapat hidayah disini, tapi menurut saya, mereka bertaubat karena ingin hidup lebih nyaman," tutup Gus Tanto.
Kontributor: Ikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota