Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 20 Juli 2023 | 08:34 WIB
Ilustrasi pemilu, sistem proporsional terbuka. DPRD Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan tanggal Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram sebagai momen untuk memperkuat. (Element5 Digital/pexels)

SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Heri Pudyatmoko mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan tanggal Tahun Baru Islam atau Muharram 1445 H sebagai momen untuk memperkuat persaudaraan.

Semangat persatuan dan kerukunan, baik di antara umat Islam maupun antarumat beragama harus tetap dijaga. Karena bagi Heri, hal inilah yang membuat Indonesia mampu bersatu di bawah naungan Pancasila.

"Marilah kita memasuki tahun baru Hijriah yang ini, kita perkuat persaudaraan, persatuan, dan kerukunan, baik sesama umat manusia dan juga antarumat beragama. Yang mana kita meskipun berbeda-beda disatukan oleh Pancasila," ujar Heri dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (20/7/2023).

Indonesia merupakan negara yang multikultur, masyarakat di dalamnya beragam, mulai dari suku, agama, ras, dan kebudayaan. Oleh karena itu Heri mengajak masyarakat agar menjadikan hari ini sebagai spirit dalam membangun bangsa melalui ikatan persaudaraan.

Baca Juga: 1 Muharram Jadi Momen Pergantian Kiswah Ka'bah

"Momentum tahun baru ini harus dipakai sebagai momentum untuk mempererat hubungan baik antarsesama umat manusia dan memperkuat ikatan sosial. Indonesia adalah negara yang sangat beragam yang dibangun dengan ikatan persaudaraan," katanya.

Menurut Heri, menjaga persaudaraan sangat penting dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat guna mewujudkan kondusifitas dan stabilitas negara. Terlebih pada tahun depan, masyarakat Indonesia memiliki hajat bersama yaitu Pemilu 2024.

"Maka dengan persaudaraan yang kita bangun ini kita bersama-sama bertekad mewujudkan Pemilu 2024 yang damai dan berintegeritas," ungkap politisi Partai Gerindra tersebut.

Menurutnya, perbedaan sikap dan pilihan politik ialah hal yang wajar di negara demokrasi seperti Indonesia ini. Jangan sampai perbedaan sikap politik membuat bangsa terpecah belah.

"Tentu semua orang memiliki sikap politik yang berbeda-beda. Tapi jangan sampai ini menimbulkan perselisihan dan konflik. Kita tentu tidak ingin ada pembelahan. Kita harus dewasa dan bijak dalam berpolitik," ungkap Heri.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1445 H, Wamenag: Momentum Interospeksi Diri dan Perkuat Ikatan Sosial

Load More