Budi Arista Romadhoni
Kamis, 24 Agustus 2023 | 12:52 WIB
Ilustrasi polusi udara. Kualitas udara di musim kemarau yang kian memburuk membuat masyarakat yang beraktivitas khawatir terserang penyakit pernapasan. Ini kondisi di Kota Semarang. (freepik.com/frimufilm)

SuaraJawaTengah.id - Polusi udara di Ibu Kota Jakarta tengah jadi permasalahan serius dan menyita perhatian semua kalangan. Lalu bagaimana di Kota Semarang?

Kualitas udara di musim kemarau yang kian memburuk membuat masyarakat yang beraktivitas khawatir terserang penyakit pernapasan.

Berdasarkan rangkuman aplikasi pemantau udara, Nafas Indonesia. Sepanjang bulan Januari-Juni 2023, populasi udara di beberapa wilayah Kota Lunpia melampaui pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PM2.5.

Di Kota Semarang ada lima daerah yakni Semarang Barat, Gunungpati, Bongsari, Semarang Tengah, dan Ngaliyan yang sudah terpasang sensor nafas sejak bulan Juli 2022.

Disebutkan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Ngaliyan relatif lebih sering menghirup udara cukup baik ketimbang daerah lainnya.

Berikut ini rincian kualitas populasi udara berdasarkan aplikasi Nafas di Kota Semarang periode Januari-Juni 2023.

1. Semarang Barat

Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 39 μg/m3. Masuk ketegori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

2. Gunungpati

Baca Juga: Mobil Water Canon Polisi Dikerahkan untuk Mengurangi Polusi Udara Jakarta

Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 36 μg/m3. Masuk ketegori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

3. Bongsari

Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 35 μg/m3. Masuk ketegori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

4. Semarang Tengah

Tingkat konsentradi PM 2.5 berada diposisi 35 μg/m3. Masuk kategori moderat.

5. Ngaliyan

Load More