Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 20 September 2023 | 07:53 WIB
Bacapres Ganjar Pranowo mengomentari peluang Mahfud MD sebagai bacawapres di UGM, Selasa (19/09/2023) malam. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJawaTengah.id - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo disebut-sebut menjadi sosok yang bisa menggantikan kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyatakan Ganjar Pranowo cukup independen dan bukan pemimpin boneka.

“Ganjar cukup independen. Tidak terlihat dia jadi boneka siapa pun. Bahkan sebelumnya, partainya sendiri terlihat agak kritis pada Ganjar,” katanya dikutip dari ANTARA pada Selasa (20/9/2023).

Hal itu, kata dia, terlihat dari rekam jejak Ganjar selama menjadi gubernur di Jawa Tengah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dicoret dari List Calon Wapres untuk Ganjar, PDIP: Golkar Sudah Dukung Prabowo

Pernyataan Saidiman bisa dirunut dari jejak perjalanan Ganjar. Sebagai gubernur, Ganjar beberapa kali terlibat perang statemen dengan Ketua DPD PDIP Jateng maupun Ketua DPRD Jateng dari PDIP.

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto bahkan pernah menyebutkan kata “kemajon” dan “keminter” untuk menunjukkan Ganjar sering melangkahi partai.

Disamping itu, katanya, istilah petugas partai perlu diluruskan. Istilah tersebut sudah dipakai PDI Perjuangan untuk menyebut kader-kadernya yang menduduki jabatan publik.

“Joko Widodo juga petugas partai. Dan Jokowi tidak terlihat dikendalikan Megawati,” katanya.

Menurut Saidiman, penggunaan istilah petugas partai lebih sebagai cara PDIP untuk mengingatkan kadernya agar tidak melupakan garis ideologi partai ketika menjabat.

Baca Juga: Dendam Pada Kemiskinan, Ganjar Pranowo Curhat Buka Tiga Sekolah Hanya untuk Siswa Miskin

“Istilah petugas partai digunakan agar para kader tidak keluar dari benteng ideologis partai ketika menjalankan pemerintahan,” katanya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo ditanya tentang petugas partai oleh mahasiswa saat memberikan kuliah kebangsaan di Universitas Indonesia. Ganjar menjawab selama 10 tahun jadi gubernur dirinya hanya melayani rakyat, bukan mengedepankan kepentingan partai.

“Kalau Anda riset tentang saya, apa yang saya lakukan apakah saya hanya berpihak pada partai saya, mungkin nyaris Anda tidak menemukan,” kata Ganjar kepada Naufal, Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UI, Senin (18/9).

Load More