Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 08 November 2023 | 10:40 WIB
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman di Gedung MK. (Suara.com/Dea)

SuaraJawaTengah.id - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman resmi diberhentikan dari jabatannya. Setelah dia terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik saat memutuskan perkara batasan usia capres dan cawapres.

Anwar Usman juga dikenai sanksi oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) tidak boleh terlibat dalam penangan perkara sengketan pemilu 2024.

Dicopotnya Anwar Usman tersebut mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Salahnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.

Melalui akun sosial media X, dosen yang mengajar di Fakultas Hukum Monash University itu sampai menyentil Presiden Jokowi. Gus Nadir menyarankan orang satu di Indonesia agar membimbing Gibran Rakabuming yang sedang terjebak dalam situasi rumit.

Baca Juga: Lika-liku Karier Anwar Usman: Jadi Guru Honor, Main Film Sampai Jadi Ketua MK

Pasalnya lolosnya Wali Kota Surakarta menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto penuh kontroversi. Sampai mengubah konstitusi yang diketuk oleh pamannya sendiri.

"Sebaiknya Pak @jokowi meminta Gibran mundur sebagai Cawapres. Proses di MK terbukti cacat secara etika, meski putusannya tetap sah," tulis Gus Nadir.

Jika Gibran tetap memaksa melanjutkan apa yang telah dia pilih. Menurut Gus Nadir selamanya masyarakat Indonesia akan selalu terbayangi dengan catatan buruk tersebut.

"Ini akan membayangi langkah dan karir politik Gibran. Kalau pun misalnya dia terpilih sebagai cawapres, dia punya beban moral karena pelanggaran etika di MK," tegas Gus Nadir.

Cuitan Gus Nadir itu lantas ramai dikomentari netizen. Mereka nggak sedikit yang sependapat dengan apa yang dikatakan lelaki berusia 49 tahun tersebut.

Baca Juga: Pokok-pokok Kesimpulan Putusan MKMK Terkait Pencopotan Anwar Usman Dari Ketua MK

"Ibarat kelahiran bayinya "cacat bawaan" semacam bibir sumbing, meskipun bisa di rekayasa estetik medis tapi gak akan bisa hilang ketika berbicara, bukan begitu Prof?," ucap akun X @herwa**.

"Kalau masih punya akal dan hati pasti tau dalam posisi yang salah langkah. Tapi ya sudahlah, tinggal rakyat harus pintar melihat situasi ini jangan sampai terjadi punya pemimpin hasil rekayasa," cetus akun X @kukuh**.

"Sekalipun dia beneran menang pasti akan dianggap curang karena dari awal terbukti seperti itu," sahut akun X @syariq**.

"Semoga Jokowi tampil sebagai Negarawan. Bukan sebagai politisi yang kemaruk kekuasaan. Insya Allah proyek-proyek Jokowi akan tetap ditunaikan," harap akun X @andi**.

Kontributor : Ikhsan

Load More