SuaraJawaTengah.id - Rumah Sakit Daerah (RSD) K.R.M.T Wongsonegoro Semarang berkomitmen memastikan ketersediaan obat bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai indikasi medis dan ketentuan yang berlaku.
Diketahui Program JKN telah diakses secara masif oleh masyarakat Kota Semarang juga masyarakat sekitarnya dalam sepuluh tahun terakhir ini.
Sehingga RSD K.R.M.T Wongsonegoro menjamin ketersediaan obat, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta memastikan kualitas, manfaat, dan keamanannya.
"Ketersediaan obat yang ada di RSD K.R.M.T Wongsonegoro telah mengacu pada Formularium Nasional (Fornas) dan telah disetujui melalui kajian berdasarkan kebutuhan terapi pasien guna menyediakan obat yang berkhasiat, bermutu, aman dan terjangkau," kata Direktur RSD K.R.M,T Wongsonegoro, Eko Krisnarto dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (30/11/2023).
Menjadi salah satu komponen terpenting dalam mendukung keberlangsungan Program JKN dalam pemberian pelayanan kesehatan, pihaknya sebagai fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tidak sekedar memasang janji layanan JKN.
Namun berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan seluruh janji layanan tersebut mulai dari layanan administrasi, konsultasi dokter dan tindakan medis serta pengelolaan sediaan farmasi.
"Bahkan untuk mendapatkan obat, pasien di rumah sakit kini tak lagi menerima kertas resep. Dokter di poliklinik akan menuliskan resep pada elektronik rekam medis yang akan diterima langsung oleh instalasi farmasi," ucapnya.
Menurutnya transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan dan transformasi mutu layanan oleh BPJS Kesehatan sangat berkaitan erat. Keduanya bertujuan memberikan kemajuan pelayanan kesehatan yang dapat dirasakan oleh fasilitas kesehatan juga bagi pasien itu sendiri.
“Melalui transformasi pelayanan obat, keamanannya terjamin. Kebutuhan farmasi sudah disediakan oleh farmasi rumah sakit dan dipastikan pasien tidak perlu mencari obat diluar. Serta, tidak ada lagi kertas resep yang nanti digunakan oknum untuk membeli obat diluar rumah sakit,” tambahnya.
Baca Juga: Berawal dari Rumah Panggung, Bangunan Gereja Blenduk Kini Jadi Ikonik Kota Lama
Tak sampai disitu, RSD K.R.M.T Wongsonegoro aktif memberikan edukasi penggunaan obat bagi pasien. Sebagai upaya peningkatan kepatuhan pengobatan bagi pasien, juga memberikan pemahaman kepada pasien bahwasanya penggunaan obat generik dan bermerk dagang memiliki komposisi dan manfaat yang sama.
“Seluruh pasien di rumah sakit ini menggunakan obat yang sama. kesembuhan tidak tergantung dari generik atau obat paten. Kesembuhan sangat berperan dari kerjasama antara DPJP dan pasien. Sehingga DPJP juga wajib memberikan edukasi pada pasien,” tegasnya.
Sementara itu, ditemu pada kesempatan yang berbeda. Jumini yang tengah menunggu antrean obat di instalasi farmasi telah terdaftar sebagai Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tujuh tahun lalu. Ia menuturkan kebahagiaanya atas terjaminnya seluruh pengobatan penyakit diabetesnya selama lima tahun ini.
Disinggung terkait pelayanan kesehatan melalui Program JKN, Jumini merasa sangat puas. Dirinya pernah membandingkan saat berobat sebagai pasien umum dan pasien Program JKN tidak ada perbedaan sama sekali. Mulai dari pelayanan administrasi, konsultasi dokter maupun pemberian obat tidak ada diskriminasi.
"Selama menjadi peserta JKN dan memperoleh pelayanan di rumah sakit ini, saya tidak dibedakan dengan pasien umum. Kata orang kalau rawat inap baru tiga hari dipulangkan. Saya tidak mengalami, ya sampai sembuh pastinya. Apalagi saya juga sudah sampai tahap komplikasi. Namun alhamdulilahnya, adanya Program JKN jadi terkontrol," ucap Jumini.
Jumini sangat berharap, Program JKN ini tetap ada terus. Dirinya yang hanya mampu mendaftar pada kelas perawatan terendah, namun seluruh kebutuhan pelayanan kesehatannya terjamin melalui Program JKN.
"Saya pengen program ini terus ada, lha bagaimana tidak enak. Saya hanya membayar iuran Rp. 35.000 sebulan, tetapi saya dapat fasilitas macam-macam. Kalo perlu opname tidak perlu bayar lagi, obat yang saya terima juga kualitasnya sama bagusnya dengan pasien umum. Pokoknya program ini jangan sampai hilang," tutupnya.
Berita Terkait
-
Cara BPJS Kesehatan Via DANA dan GoPay
-
Beri Kenyamanan bagi Masyarakat, BPJS Kesehatan Siapkan Layanan Gratis bagi Pemudik
-
Dirut BPJS Kesehatan: Mantan Pekerja Sritex Group Tetap Dapat Layanan JKN
-
Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang
-
Kekayaan Kepala BPJS Magelang Maya Susanti di LHKPN, Viral Disentil Nafa Urbach gegara Hal Ini
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan