SuaraJawaTengah.id - Semua orang yang tinggal di Kota Semarang utamanya saat terjebak di lampu merah Jalan Pahlawan pasti akan melihat bangunan tua yang sudah kusam dan terbengkalai.
Bangunan tua yang dimaksud adalah Hotel Siranda. Di era tahun 1970an, hotel di Semarang itu salah satu penginapan kelas elite dengan fasilitas lengkap yang dapat memanjakan para tamu yang menginap.
Nama Hotel Siranda kini sedang ramai diperbincangkan setelah kemunculan film horor Panggonan Wingit. Film yang dibintangi akris ternama Luna Maya dan Christian Sugiono itu telah tayang di layar lebar sejak tanggal 30 November 2023.
Disebutkan dalam sinopsis, film Panggonan Wingit mengambil latar belakang Kota Semarang di era tahun 1980an akhir serta diambil dari kisah nyata tentang misteri salah satu hotel inisial "S" di Kota Lunpia.
Baca Juga: Tegaskan Tak Terlibat Politik Praktis, Dedengkot Panser Biru Tak Segan Keluarkan Anggota
Setelah kemunculan film tersebut, publik di sosial media menebak-nebak kalau "S" yang dimaksud yakni antara Sky Garden atau Siranda. Kebetulan kedua hotel tersebut juga sudah lama tidak beroperasi dan terbengkalai.
Tapi banyak publik yang lebih mengarah ke Hotel Siranda. Konon, mitos yang beredar setelah lama terbengkalai Hotel Siranda jadi angker. Bahkan jadi sarang pocong dan kuntilanak.
Menyikapi hal itu, Ketua Komunitas Semarangker, Pamuji Yuono yang pernah menjelajah Hotel Siranda membantah anggapan mistis tersebut.
"Kalau pendapatku sih gak benar. Makluk kasat mata yang saya temui tuyul," kata Pamuji saat dikonfirmasi Suara.com, Sabtu (2/12/2023).
Pamuji beserta beberapa anggota Semarangker turut dilibatkan dalam penggarapan film Panggonan Wingit. Tapi dia tidak berani membeberkan hotel mana yang jadi inspirasi pembuatan film horor tersebut.
Baca Juga: Ini Jadwal PSIS Bulan Desember 2023: Ada laga 2 Kandang dan 1 Tandang
"Lah, kalau itu saya tidak berani (membocorkan). Nanti dimarahi Rocky Soraya," tuturnya.
Sejarah Hotel Siranda
Pemerhati Sejarah, Johanes Christiono mengatakan pembangunan hotel-hotel di Kota Semarang rata-rata bersamaan pada tahun 1970an.
Kebetulan di tahun yang sama Kota Semarang membangun empat hotel sekaligus diantaranya Metro View, Sky Garden, Siranda dan Patra Jasa.
Didirikannya hotel-hotel tersebut untuk menyambut penyelenggaraan Konferensi Internasional PATA di Indonesia. PATA sendiri merupakan sebuah organisasi Kepariwisataan Dunia.
"Hotel-hotel di Kota Semarang itu (dibangun) seangkatan tahun 1970an," ucap lelaki yang akrab disapa Johannes.
Pada zamannya, Hotel Siranda menjadi destina bagi orang-orang yang sedang mencari kenyamanan dan kemewahan. Letak Hotel Siranda juga terbilang strategis dekat dengan pusat Kota Semarang.
Namun lambat laun, Hotel Siranda tak mampu mempertahankan eksistensinya. Menurut Johanes, penyebab Hotel Siranda berhenti beroperasi lantaran pemiliknya tidak begitu menguasai bisnis perhotelan.
"Kalau yang saya dengar dari pemilik karena mereka bukan bidangnya bisnis hotel. Jadi berhenti," jelasnya.
Berdasarkan sebuah sumber, Hotel Siranda berdiri tahun 1979 dan berhenti beroperasi tahun 1990an. Sekarang ini kondisinya tidak terawat dan dibiarkan terbengkalai sehingga menimbulkan kesan angker.
Selain itu, Johanes juga memaparkan hal lainnya yakni di Hotel Siranda pernah terjadi kasus pembunuhan yang korbannya seorang perempuan.
"Tapi di luar itu memang pernah terjadi orang terbunuh (perempuan). Tahunnya lupa, saya punya catatannya tapi nggak dibawa. Ini saya lagi di Yogyakarta," tukas Johannes.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Lapas Overkapasitas 89 Persen, DPR Desak Pemerintah Tambah Fasilitas dan Berantas Pungli
-
3 Tim BRI Liga 1 dengan Penampilan Amburadul: Ada Klub yang Incar Pratama Arhan
-
Tiga Klub Indonesia Terseret Sponsor Rumah Judi, Salah Satunya Berakhir Ngenes
-
BRI Liga 1: Juru Gedor Kurang Gacor, PSIS Semarang Punya Tugas yang Berat!
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang Gagal Perbaiki Peringkat Akibat Kalah dari Persebaya Surabaya
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs