SuaraJawaTengah.id - Petani di lereng Pegunungan Kendeng yang menjadi jantungnya pertanian di Blora justru terkendala distribusi pupuk.
Petani di lereng Pegunungan Kendeng selama ini dianggap sebagai jantungnya pertanian di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Blora, Ngaliman, mengatakan hasil pertanian dari lereng Pegunungan mencapai 15% dari total hasil pertanian di Blora.
"Lumayan karena luasannya juga luas. Untuk Kendeng semua dari semua kecamatan, persentase pertaniannya 10% hingga 15% dari total produksi pertanian di Blora, khususnya padi jagung," ujarnya, Kamis (30/11/2023).
Sayangnya, petani di lereng Pegunungan Kendeng yang menjadi jantungnya pertanian Blora justru terkendala distribusi pupuk bersubsidi. Sampai-sampai, sejumlah petani rela tidak memupuk tanaman mereka.
"Kendala lagi rata-rata tidak pernah memupuk," lanjut Ngaliman.
Untuk mengatasi hal itu, diadakan program Gerakan Sejuta Kotak Umat. Program itu dimulai dengan pembuatan bangunan berbentuk kotak sebagai tempat kotoran hewan ternak. Kemudian, kotoran yang terkumpul diolah menjadi pupuk organik bagi para petani.
Program tersebut sudah berjalan beberapa bulan dengan pendampingan dari Dinas Pertanian Blora. Menurut Ngaliman, para petani di Blora, termasuk di kawasan Pegunungan Kendeng cukup semangat dalam mendukung program Gerakan Sejuta Kotak Umat.
"Pemerintah daerah melalui dinas pertanian hanya membantu probiotik untuk petani. Selebihnya petani berswadaya membiayai pembutan kotak. Namun ada juga kepala desa yang tergerak membantu petaninya berupa terpal plastik," jelas Ngaliman.
Baca Juga: Arti Sedulur Sikep yang Masih Ada di Pegunungan Kendeng hingga Sekarang
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Toyota Rush vs Daihatsu Terios, 7 Fakta Penting yang Bikin Banyak Orang Salah Pilih
-
7 Mobil Matic Irit, Bandel, dan Minim Drama Buat Dipakai Harian
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan