Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 02 Januari 2024 | 14:51 WIB
Calon Presiden Ganjar Pranowo. (ANTARA/HO-Tim Media Ganjar Pranowo)

SuaraJawaTengah.id - Calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo melakukan safari Politik di Desa Wilalung, Kabupaten Demak Jawa Tengah (Jateng), Selasa (2/1/2023). Di sana, Ganjar bertemu dengan sejumlah petani yang menyampaikan aspirasi, mereka mengatakan sedang terlilit hutang.

Menurut para petani, ada sejumlah hal yang menghambat usaha mereka seperti musim kemarau panjang, harga gabah melambung, sulit mendapat pupuk hingga adanya mafia. Kondisi tersebut membuat mereka terpaksa harus berhutang, demi bisa bercocok tanam kembali.

Para petani juga terpaksa berhutang karena pembayaran KUR (kredit usaha rakyat) yang macet. Mereka mengaku, Kartu Tani mereka diblokir sehingga harus mencari jasa penutup utang.

Sepatu Nike ZoomX Vaporfly NEXT yang dikenakan Siti Atikoh Ganjar Pranowo jadi salah satu koleksi sepatu running yang dimilikinya. [Atikoh/Instagram]

“Petani banyak diblokir kartu taninya dari tahun 2019 pak. Utang Rp50 juta, pas enggak lancar (angsuran), minta tolong jasa penutup per Rp10 juta, bayar Rp250 ribu,” kata seorang petani, mengutip antara.

Baca Juga: Siti Atikoh Mendadak Jadi Juru Lampu Pakai HP, Ini 5 Ponsel dengan Senter Terang, Harga Mulai Rp1,3 Juta

Mendengar curhat para petani, Ganjar meluncurkan program penghapusan utang untuk petani yang diadakan di Desa Wilalung, Demak, Jawa Tengah. Program tersebut diperuntukkan bagi petani yang mengalami kredit macet pada KUR (kredit usaha rakyat).

Program tersebut juga terintegrasi dengan program KTP Sakti, tujuannya agar pendataan bantuan para petani menjadi lebih jelas dan terarah.

Dengan kalkulasi yang dilakukan pihaknya, Ganjar menemukan kredit macet petani hingga senilai Rp600 miliar. Utang tersebut nanti akan dihapus berdasarkan pengecekan yang dilakukan.

"Maka kita juga akan hapuskan, dan tentu saja nanti kita teknisnya akan melakukan pengecekan, mana yang memang karena situasi yang sulit. Tapi mana yang iktikadnya buruk, kalau iktikadnya buruk nggak boleh," kata Ganjar.

Selain permasalahan kredit macet, Ganjar juga menemukan para petani kesulitan pupuk. Akibat kondisi itu, hasil taninya menjadi tidak produktif.

Baca Juga: Momen 'Buk, kangen..' Ganjar Pranowo dan Rindu yang Hanya Bisa Terobati dengan Al-Fatihah

"inilah yang menjadi PR (pekerjaam rumah) kita di mana-mana yang saya temukan selama perjalanan yang bisa kita perbaiki. Sehingga tidak mengurangi nanti potensi produktivitas yang harusnya menambah malah susut," ujarnya.

Load More