Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 13 November 2024 | 17:42 WIB
Aksi peternak dan pengepul susu Boyolali yang menggelar aksi protes terkait pembatasan kuota pengiriman susu dari pabrik atau IPS. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraJawaTengah.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan penyerapan susu sapi lokal di tengah meningkatnya impor susu.

Dalam kunjungannya ke kediaman Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo pada Rabu (13/11/2024), ia meminta agar kementerian terkait, termasuk Kementerian Perdagangan, memprioritaskan produksi susu dalam negeri.

“Kementerian terkait, terutama Menteri Perdagangan, saya minta mengutamakan produksi lokal. Baru jika produksi dalam negeri terserap semua, impor bisa dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri,” ujar Zulkifli Hasan dikutip dari ANTARA.

Keluhan tentang rendahnya penyerapan susu lokal mencuat dari para peternak sapi perah di Boyolali, yang menghadapi kesulitan dalam menjual produk mereka ke Industri Pengolahan Susu (IPS). Kondisi ini memaksa puluhan ton susu terbuang setiap harinya.

Baca Juga: Gus Nadir Soroti Kontroversi Pidato Zulkifli Hasan: Jangan Mengada-ngada Pak Menteri

Sebagai bentuk protes, para peternak bahkan membagi-bagikan susu segar secara gratis kepada masyarakat di Simpang Lima Boyolali.

Zulkifli menambahkan, impor susu akan diberikan kuota ketat jika industri tidak memanfaatkan produksi lokal secara optimal. Ia juga mengingatkan para peternak untuk meningkatkan kualitas susu sapi mereka agar lebih kompetitif di pasar.

"Kalau kualitasnya rendah, tentu tidak baik juga untuk konsumen dan industri," katanya.

Dengan meningkatnya dorongan dari pemerintah untuk mendukung produksi lokal, para peternak berharap kebijakan ini bisa memperbaiki penyerapan susu lokal oleh industri, sehingga potensi produksi dalam negeri tidak terbuang sia-sia dan dapat memberikan manfaat optimal bagi perekonomian lokal.

Baca Juga: Pidato Zulkifli Hasan di Semarang Jadi Sorotan, Ketua PUAN Bantah Adanya Penistaan Agama

Load More