SuaraJawaTengah.id - Susu sapi rupanya bisa memberikan dampak buruk pada anak. Bahkan alergi pun bisa terjadi.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K) dari Universitas Padjajaran mengatakan bahwa Alergi Susu Sapi (ASS) dapat memberikan dampak yang sangat bervariasi pada anak.
"Umumnya, anak yang mengalami alergi susu sapi dapat mengatasi alergi seiring bertambahnya usia, biasanya antara usia tiga hingga lima tahun. Namun, ada sebagian kecil anak yang mungkin tetap memiliki alergi hingga dewasa," kata Budi dikutip dari ANTARA pada Rabu (26/6/2024).
Budi menjelaskan alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Baca Juga: Pj Gubernur Jateng Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kloter I Embarkasi Solo
Dampak yang diakibatkan oleh penyakit ini amat bervariasi dari ringan hingga berat. Dalam jangka pendek anak akan mengalami rasa tidak nyaman serta kesulitan makan dan tidur.
Sementara pada jangka panjangnya dapat mencakup berat badan yang tidak optimal, malnutrisi, dan keterlambatan pertumbuhan. Sifat alergi yang persisten juga dapat meningkatkan risiko perkembangan kondisi atopik seperti asma atau eksim.
Menurutnya, meski alergi susu sapi jadi alergi makanan yang paling umum pada awal masa kanak-kanak, yang insidennya mencapai dua sampai tiga persen pada tahun pertama kehidupan, namun orang tua tetap perlu mewaspadai gejala alergi yang berbeda pada tiap anak.
Sebab berdasarkan data yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensi ASS pada anak Indonesia sekitar dua hingga 7,5 persen, dengan protein susu sapi menjadi alergen kedua yang paling umum setelah telur.
Budi menyebut gejala umum yang paling sering nampak pada anak meliputi ruam pada kulit, gatal-gatal dan diare. Kalaupun anak merasakan gejala yang berbeda, biasanya meliputi masalah pernapasan yang serius seperti anafilaksis.
Baca Juga: Target 90%, Jateng Kebut Penanganan Stunting, Libatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas
“Makanya, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah dampak buruk yang lebih serius dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” kata dia.
Ada sejumlah tata laksana yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengenali gejala-gejala tersebut sejak dini. Pertama, segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Orang tua juga dapat menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak.
Langkah selanjutnya termasuk membaca label makanan dengan cermat, dan memantau pertumbuhan anak secara rutin.
“Strategi penanganan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mengurangi dampak negatif ASS, sehingga anak-anak dengan ASS dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkembang secara optimal,” ucap Budi.
Berita Terkait
-
Video Kampanye Prabowo di Pilkada Jateng, Bawaslu: Bukan Pelanggaran!
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
-
Warganet Ramai soal Jokowi Dukung Cagub Jateng: Esemka dan Bansos Kembali Disinggung
-
Dari Bansos Hingga Esemka, Komentar Warganet Ramai Soal Jokowi Kampanye Cagub Jateng
-
Tempel Terus Ahmad Luthfi, Jokowi Soal Peluang Menang di Pilkada Jateng: Nggak Usah Sombong
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate
-
Pertamina Patra Niaga JBT Berikan Apresiasi pada Operator SPBU Sultan Agung Semarang