SuaraJawaTengah.id - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss), mendapat dukungan masif dari para kiai, ulama, dan tokoh agama. Terbaru, sejumlah kiai sepuh dan ulama secara resmi menyatakan dukungan untuk pasangan tersebut, baik secara bersama-sama maupun secara terpisah di kecamatan.
Lalu bagaimana pasangan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminnudin?
Langkah ini pun memicu perbincangan di kalangan ulama dan organisasi Islam terkait faktor agama dalam menentukan pilihan politik pada Pilwakot Semarang yang digelar 27 November ini.
Pengamat Politik UIN Walisongo Semarang, Dr M Kholidul Adib menilai, dukungan tersebut tidak lepas dari isu agama.
Baca Juga: Jelang Pilkada Kota Semarang, PKS Serukan Peran Partai untuk Cegah Politik Uang
"Deklarasi dukungan para ulama sepuh dan para tokoh Muhammadiyah untuk Yoyok-Joss juga berkaitan dengan faktor agama, meski pun dikemas dengan istilah doa bersama ataupun kesamaan visi dan misi membangun Kota Semarang ke depan," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (18/11/2024).
Menurutnya, salah satu topik yang ramai dibicarakan adalah agama yang dianut salah satu calon Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng. Agustina adalah figur yang diusung PDIP, partai nasionalis yang mengusung kesetaraan hak politik bagi semua warga negara. Namun, kalangan pemilih religius masih menjadikan agama sebagai faktor utama dalam menentukan pilihan.
Meski demikian, Adip memaparkan survei Y-Publica pimpinan Rudi Hartono menunjukkan bahwa isu agama tidak terlalu dominan dalam Pilwalkot Semarang 2024.
Dalam hasil survei yang dirilis di River View Café, Semarang, Senin (16/9/2024) lalu itu, sebanyak 59 persen respondens menyatakan tidak mempersoalkan agama kandidat, sedangkan 41 persen masih memandang agama sebagai pertimbangan.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa pemilih Kota Semarang terbagi dalam dua segmentasi, yaitu nasionalis dan religious.
Baca Juga: Mengenal Cumi-cumi Darat, Istilah untuk BRT Trans Semarang yang Kerap Mengeluarkan Asap Pekat
Dari hasil tersebut, 51 persen pemilih nasionalis diperkirakan terbelah antara mendukung Agustina-Iswar dari PDIP dan Yoyok-Joss yang didukung partai-partai nasionalis lain seperti Gerindra, Demokrat, Golkar, PSI, dan NasDem.
Sementara itu, 41 persen pemilih religius, yang umumnya berasal dari basis PKS, PKB, PAN, dan PPP, diperkirakan condong ke Yoyok-Joss.
Berdasarkan kalkulasi ini, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso memiliki peluang besar untuk unggul, terutama karena faktor agama yang masih menjadi pertimbangan sebagian pemilih. Namun, politisasi agama dalam demokrasi Indonesia memang banyak menuai kritik.
“Memilih kandidat atas dasar kesamaan agama adalah hak warga negara, tetapi menjadikan agama sebagai faktor utama tentu tidak baik bagi pengembangan demokrasi,” tambah Kholidul Adib.
Ia mendorong agar pemilih lebih fokus pada isu populis seperti visi-misi, program kerja, rekam jejak, dan kepribadian kandidat.
Para kandidat pun diharapkan lebih aktif turun ke masyarakat, menyapa langsung, dan menawarkan gagasan konkret untuk memajukan Kota Semarang. Dengan begitu, Pilwalkot Semarang bisa menjadi ajang adu gagasan yang berkualitas, membantu pemilih menentukan pilihan dengan bijak demi masa depan kota yang lebih baik.
Sebagai informasi, Dukungan para ulama, kiai, dan tokoh agama untuk pasangan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso jelang Pilwakot Semarang 2024, semakin masif. Setelah sebelumnya para kiai sepuh, habaib, dan tokoh agama di Kota Semarang siap turun gunung untuk memenangkan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) di Pilwakot 2024 di Hotel Pandanaran Kota Semarang, Sabtu (16/11/2024), disusul kemudian dukungan dari beberapa tokoh Muhammadiyah saat Milad ke-112 Muhammadiyah tingkat Kota Semarang, kini giliran Gerakan Pemuda Nahdliyin (GPN) Kota Semarang menggelar doa bersama untuk kemenangan Yoyok-Joss di Pilwalkot Semarang 2024 dan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen di Pilgub Jateng.
Berita Terkait
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Periksa Ketua DPRD Semarang Terkait Kasus Korupsi Walkot Ita
-
Periksa Anggota DPRD Kota Semarang, KPK Cecar Soal Pengaturan Lelang di Pemkot
-
Amankan Puluhan Pelajar, Polisi Panggil Ortu untuk Tanyakan Apa Alasan Siswa SMK Ikut Aksi di Depan DPRD Kota Semarang
-
Mengintip Isi Garasi Calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi, Ada Mobil Listrik hingga Minibus Dibawah Rp100 Juta
-
Mahasiswa Dorong Gerbang Balai Kota Semarang hingga Roboh, Tuntut Jokowi Mundur!
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
Terkini
-
Fenomena di Balik Dukungan Masif Ulama: Mampukah Yoyok-Joss Menangkan Pilwalkot Semarang?
-
Tim Hukum Andika-Hendi Curigai Netralitas TNI-Polri di Pilkada Jateng, Desak Kapolri Tegas!
-
Antisipasi Kecurangan Pilwakot Semarang, Yoyok-Joss Kerahkan 4.714 Saksi di TPS
-
Manuver Politik! Purnawirawan Polri Jawa Tengah Dukung Andika-Hendi di Pilgub 2024
-
Pengamat: Optimalisasi Kereta Api, Solusi Efektif Atasi Masalah Truk ODOL