Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 03 Desember 2024 | 13:51 WIB
Sejumlah pelajar dan warga menumpang perahu akibat banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2024). [ANTARA/HO-BPBD Cilacap]

SuaraJawaTengah.id - Banjir akibat hujan lebat yang melanda enam desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah berdampak pada 1.110 keluarga atau 3.206 jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menyebutkan bahwa banjir terjadi di Desa Mujur Lor, Gentasari, dan Kedawung di Kecamatan Kroya, serta Desa Klumprit, Kedungbenda, dan Karangsembung di Kecamatan Nusawungu.

"Meski tidak menggenangi seluruh wilayah desa, banjir telah merendam sejumlah dusun dan menyebabkan beberapa keluarga harus mengungsi," kata Budi Setyawan, Selasa (3/12/2024).

Banjir terparah tercatat di Desa Karangsembung dengan 388 keluarga atau 1.169 jiwa terdampak, disusul Desa Mujur Lor (355 keluarga/909 jiwa) dan Desa Kedawung (204 keluarga/645 jiwa).

Baca Juga: Waspada Hujan Ekstrem! Cilacap dan Banyumas Siaga Banjir dan Longsor

Desa Gentasari mencatat 161 keluarga terdampak, sementara di Desa Klumprit dan Kedungbenda dampaknya lebih kecil dengan dua keluarga atau lima jiwa terdampak langsung di Klumprit.

Total, terdapat 70 rumah yang terendam banjir, termasuk 30 rumah di Gentasari, 38 rumah di Kedawung, dan dua rumah di Klumprit. Banjir juga memaksa 46 jiwa dari 13 keluarga untuk mengungsi ke rumah kerabat mereka.

BPBD Kabupaten Cilacap telah mengerahkan personel dan sukarelawan untuk membantu warga terdampak. Bantuan logistik dan pengamanan di lokasi kejadian terus dilakukan.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena potensi hujan lebat masih ada," tambah Budi.

BPBD mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, mengingat intensitas hujan yang tinggi masih diprediksi berlangsung dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: BMKG Prediksi Udara Kabur di Semarang, Waspadai Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa Tengah

Budi mengimbau warga di daerah rawan banjir untuk mengamankan dokumen penting, memantau informasi cuaca, dan mempersiapkan langkah-langkah evakuasi jika diperlukan.

Banjir di Cilacap menjadi pengingat bahwa bencana dapat terjadi kapan saja, dan kolaborasi antara pemerintah, sukarelawan, serta masyarakat menjadi kunci menghadapi situasi ini.

Load More