SuaraJawaTengah.id - Banjir akibat hujan lebat yang melanda enam desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah berdampak pada 1.110 keluarga atau 3.206 jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menyebutkan bahwa banjir terjadi di Desa Mujur Lor, Gentasari, dan Kedawung di Kecamatan Kroya, serta Desa Klumprit, Kedungbenda, dan Karangsembung di Kecamatan Nusawungu.
"Meski tidak menggenangi seluruh wilayah desa, banjir telah merendam sejumlah dusun dan menyebabkan beberapa keluarga harus mengungsi," kata Budi Setyawan, Selasa (3/12/2024).
Banjir terparah tercatat di Desa Karangsembung dengan 388 keluarga atau 1.169 jiwa terdampak, disusul Desa Mujur Lor (355 keluarga/909 jiwa) dan Desa Kedawung (204 keluarga/645 jiwa).
Baca Juga: Waspada Hujan Ekstrem! Cilacap dan Banyumas Siaga Banjir dan Longsor
Desa Gentasari mencatat 161 keluarga terdampak, sementara di Desa Klumprit dan Kedungbenda dampaknya lebih kecil dengan dua keluarga atau lima jiwa terdampak langsung di Klumprit.
Total, terdapat 70 rumah yang terendam banjir, termasuk 30 rumah di Gentasari, 38 rumah di Kedawung, dan dua rumah di Klumprit. Banjir juga memaksa 46 jiwa dari 13 keluarga untuk mengungsi ke rumah kerabat mereka.
BPBD Kabupaten Cilacap telah mengerahkan personel dan sukarelawan untuk membantu warga terdampak. Bantuan logistik dan pengamanan di lokasi kejadian terus dilakukan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena potensi hujan lebat masih ada," tambah Budi.
BPBD mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, mengingat intensitas hujan yang tinggi masih diprediksi berlangsung dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga: BMKG Prediksi Udara Kabur di Semarang, Waspadai Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa Tengah
Budi mengimbau warga di daerah rawan banjir untuk mengamankan dokumen penting, memantau informasi cuaca, dan mempersiapkan langkah-langkah evakuasi jika diperlukan.
Banjir di Cilacap menjadi pengingat bahwa bencana dapat terjadi kapan saja, dan kolaborasi antara pemerintah, sukarelawan, serta masyarakat menjadi kunci menghadapi situasi ini.
Berita Terkait
-
Lakukan Penelitian di Tempat Bahtera Nuh Ditemukan, Kisah di Alkitab Dibantah Arkeolog?
-
Program Penanggulangan Banjir Jadi Bagian Fokus DPRD DKI Jakarta
-
Bantuan Wapres Gibran Aksi Kemanusiaan atau Strategi Politik Jangka Panjang?
-
Satu RT di Penjaringan Jakut Terendam Banjir Rob, BNPB Minta Masyarakat Waspada
-
Ketawa Geli, Rocky Gerung Kritik Menohok Bantuan Wapres Gibran untuk Korban Banjir
Terpopuler
- Siapa Pelat RI 26? Mobil Menteri Full Pengawalan Resahkan Warga: Berisik Banget
- Marselino Ferdinan Tinggalkan Oxford United, Pelatih: Dia Tidak akan Kembali...
- Farhat Abbas Bakal Lapor KPK, Ketakutan Denny Sumargo Terbukti
- Senyum-senyum, Reaksi Anggota TNI Dengar Pidato Gibran Tuai Sorotan: Jadi Ikut Ketawa..
- Kisruh Uang Donasi Tak Kunjung Rampung, Hotman Paris Sentil Agus Salim: Harusnya dari Awal...
Pilihan
-
Eks Tambang Batu Bara Kaltim Bertransformasi Jadi Lahan Produktif untuk Pertanian
-
Kemenhub Sediakan 38.772 Kuota Mudik Gratis Nataru 2025, Buruan Daftar
-
Kolaborasi dan Infrastruktur Jadi Fokus APT Pranoto Menyambut Nataru 2024
-
Tinggalkan Oxford United, Marselino Ferdinan Langsung Cetak Gol di Bali
-
RAPBD Tertunda, Anggota DPRD Kota Solo Terancam Tak Gajian
Terkini
-
Semarang Diprakirakan Diguyur Hujan Ringan, Warga Diminta Waspada
-
AJI Semarang Kecam Dugaan Intervensi Oknum Wartawan dalam Kasus Penembakan Siswa SMK
-
Sejahtera Warga Jadi Fokus! Pemprov Jateng Kebut Program Perbaikan Rumah dan Infrastruktur
-
Dirut Semen Gresik Bersama Petani SGSP Gelar Panen Raya Buah Kelengkeng dan Durian di Kebun Hortikultura Pabrik Rembang
-
Waspada! Banjir Cilacap Rendam 70 Rumah, Warga Diimbau Siaga