Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 Desember 2024 | 07:31 WIB
Pedagang Kampung Seni Borobudur (KSB). [Suara.com/Angga Haksoro]

Dia mengakui, pengelolaan Kampung Seni masih dalam tahap penyempurnaan. Tidak semua aspek otomatis berjalan, karena perpindahan dari pasar sebelumnya ke lokasi baru membutuhkan penyesuaian kebiasaan.  

Dari sudut pandang para pedagang, penyempurnaan yang harus segera dilakukan adalah rekayasa jalur wisatawan dari area parkir ke titik penjemputan menuju Candi Borobudur.   

Saat ini PT TWC memindahkan loket masuk Candi Borobudur ke timur lokasi Kampung Seni. Dari loket, wisatawan bisa berjalan kaki atau diantar kendaraan listrik Wara-Wiri menuju pintu masuk utama.     

Lapak Kosong

Baca Juga: Kabinet Merah Putih Bakal Kumpul di Akmil Magelang, Polda Jateng Pastikan Tak Ada Penutupan Arus Lalu Lintas

Pedagang Kampung Seni Borobudur (KSB). [Suara.com/Angga Haksoro]

Jika ditarik garis imajiner, kompleks Kampung Seni Borobudur terbagi sisi barat dan timur dengan amphitheater atau gelanggang terbuka tempat pertunjukan seni sebagai porosnya.

Jalur paling dekat bagi wisatawan dari area parkir menunju loket tiket adalah melewati selasar timur atau menyebrang bangunan kompleks di sisi utara Kampung Seni.

Akibatnya pedagang seperti Sarinah yang kebagian jatah lapak di pojok belakang sisi barat, jarang sekali dilewati pengunjung.

“Pedagang di blok yang menghadap utara itu nggak lihat kendaraan parkir, tapi malah dapat uang. Kita lihat tamu banyak tapi nggak ada yang mampir.”

Sekitar satu jam nongkrong di depan lapak Sarinah, hanya kami yang terlihat jajan di blok ini. “Lihat sendiri, nggak ada yang duduk sama sekali. Paling dapat uang Rp10 ribu. Buat beli bensin saja nggak dapat 1 liter,” ujar Sarinah.  

Baca Juga: Menyambut Pulang Taksu Candi Lumbung, Pulihkan Fungsi Spiritual Benda Cagar Budaya

Para pedagang di blok ini mengandalkan pemasukan dari teman yang kebetulan mampir untuk sekadar ngelarisi jualan. “Cuma kayak gini kita dapat. Kalau ada teman gini, mas-nya duduk sini sambil ngasih rejeki,” kata Aeng yang ikut nimbrung mengobrol.

Load More