Dia mengakui, pengelolaan Kampung Seni masih dalam tahap penyempurnaan. Tidak semua aspek otomatis berjalan, karena perpindahan dari pasar sebelumnya ke lokasi baru membutuhkan penyesuaian kebiasaan.
Dari sudut pandang para pedagang, penyempurnaan yang harus segera dilakukan adalah rekayasa jalur wisatawan dari area parkir ke titik penjemputan menuju Candi Borobudur.
Saat ini PT TWC memindahkan loket masuk Candi Borobudur ke timur lokasi Kampung Seni. Dari loket, wisatawan bisa berjalan kaki atau diantar kendaraan listrik Wara-Wiri menuju pintu masuk utama.
Lapak Kosong
Jika ditarik garis imajiner, kompleks Kampung Seni Borobudur terbagi sisi barat dan timur dengan amphitheater atau gelanggang terbuka tempat pertunjukan seni sebagai porosnya.
Jalur paling dekat bagi wisatawan dari area parkir menunju loket tiket adalah melewati selasar timur atau menyebrang bangunan kompleks di sisi utara Kampung Seni.
Akibatnya pedagang seperti Sarinah yang kebagian jatah lapak di pojok belakang sisi barat, jarang sekali dilewati pengunjung.
“Pedagang di blok yang menghadap utara itu nggak lihat kendaraan parkir, tapi malah dapat uang. Kita lihat tamu banyak tapi nggak ada yang mampir.”
Sekitar satu jam nongkrong di depan lapak Sarinah, hanya kami yang terlihat jajan di blok ini. “Lihat sendiri, nggak ada yang duduk sama sekali. Paling dapat uang Rp10 ribu. Buat beli bensin saja nggak dapat 1 liter,” ujar Sarinah.
Baca Juga: Menyambut Pulang Taksu Candi Lumbung, Pulihkan Fungsi Spiritual Benda Cagar Budaya
Para pedagang di blok ini mengandalkan pemasukan dari teman yang kebetulan mampir untuk sekadar ngelarisi jualan. “Cuma kayak gini kita dapat. Kalau ada teman gini, mas-nya duduk sini sambil ngasih rejeki,” kata Aeng yang ikut nimbrung mengobrol.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Inspirasi Modifikasi New Honda PCX 160, Ketika Modernitas Berpadu dengan Warisan Budaya
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Libur Lebaran 2025, Borobudur Targetkan 76.000 Pengunjung: Simak Tips Membeli Tiketnya
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025