SuaraJawaTengah.id - Pada awal tahun 2025, Jawa Tengah kembali menghadapi lonjakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di berbagai daerah.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah melaporkan bahwa hingga awal Januari, PMK telah terdeteksi di 25 kabupaten/kota dengan total sekitar 600 kasus.
Disnak Keswan Jawa Tengah telah mendistribusikan 8.750 dosis vaksin PMK ke berbagai daerah, dengan prioritas pada wilayah dengan kasus terbanyak seperti Sragen, Wonogiri, dan Blora.
Selain itu, penyemprotan desinfektan di kandang dan pasar hewan dilakukan secara rutin untuk membunuh virus yang mungkin masih ada. Namun sebelum itu mari mengetahui mengenai apa itu penyakit PMK mulai dari ciri-ciri hingga cara pencegahan.
Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)?
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit menular yang menyerang hewan berkuku genap atau belah, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease Virus (FMDV), yang termasuk dalam keluarga Picornaviridae.
PMK dikenal sebagai salah satu penyakit hewan yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui berbagai cara, seperti kontak langsung antara hewan, udara, makanan, air, serta peralatan yang terkontaminasi.
Ciri-Ciri dan Gejala PMK
Hewan yang terinfeksi PMK biasanya menunjukkan gejala sebagai berikut:
Baca Juga: Vaksinasi PMK di Jateng Capai 99 Persen, Kementan Kembali Kucurkan 60 Ribu Dosis Vaksin
- Luka pada Mulut dan Kuku: Muncul lepuh atau luka pada gusi, lidah, dan sekitar kuku.
- Demam Tinggi: Hewan mengalami demam mencapai 40°C hingga 41°C.
- Kelelahan dan Lesu: Hewan tampak lemas, tidak aktif, dan kehilangan nafsu makan.
- Produksi Susu Menurun: Pada sapi perah, produksi susu menurun drastis.
- Kesulitan Bergerak: Hewan terlihat pincang atau enggan bergerak karena luka pada kuku.
- Air Liur Berlebihan: Tanda lain adalah keluarnya air liur secara berlebihan.
Pencegahan dan Pengendalian
Langkah pencegahan dan pengendalian PMK meliputi:
- Vaksinasi: Memberikan vaksin kepada hewan sehat untuk meningkatkan imunitas terhadap virus.
- Biosekuriti: Menjaga kebersihan kandang, peralatan, dan area peternakan.
- Pengawasan Mobilitas Hewan: Membatasi lalu lintas hewan untuk mencegah penyebaran virus.
- Isolasi Hewan Sakit: Memisahkan hewan yang terinfeksi dari kelompok yang sehat.
- Desinfeksi Rutin: Membersihkan kandang dan peralatan dengan desinfektan yang efektif.
PMK adalah ancaman serius bagi industri peternakan yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah, peternak, dan masyarakat.
Langkah pencegahan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mengurangi dampaknya dan melindungi populasi hewan dari wabah yang lebih luas.
Kontributor : Dinar Oktarini
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan