SuaraJawaTengah.id - Peristiwa Isra Mi'raj, yang melibatkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem (Isra) dan kenaikan beliau ke langit (Mi'raj), merupakan salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah Islam.
Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW dikatakan menaiki Buraq, sebuah makhluk yang digambarkan sebagai hewan bersayap dengan ukuran lebih besar dari keledai namun lebih kecil dari bagal.
Buraq dikenal sebagai kendaraan yang digunakan oleh Nabi dalam perjalanan spiritual ini.
Pandangan Ilmuwan Indonesia Mengenai Buraq
Baca Juga: 30 Link Download PDF Kalender 2025 untuk Awal Tahun Baru
Dari perspektif ilmuwan Indonesia, peristiwa Isra Mi'raj dan keberadaan Buraq sering dibahas dalam konteks sains dan teknologi. Misalnya, Prof. Drs. Agus Purwanto, M.Si, M.Sc., D.Sc., Guru Besar Fisika Teori ITS, menyatakan bahwa Isra Mi'raj tidak dapat dijelaskan dengan Teori Relativitas Khusus, tetapi bisa dijelaskan dengan Teori Relativitas Umum yang melibatkan ruang dimensi tinggi atau ruang immaterial.
Menurutnya, perjalanan tersebut mungkin melibatkan dimensi ekstra yang memungkinkan perjalanan cepat tanpa terikat waktu.
Selain itu, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, seorang pakar astronomi dan astrofisika, mengungkapkan bahwa peristiwa Isra Mi'raj berkaitan dengan perjalanan antar-dimensi.
Sidratul Muntaha, yang disebutkan dalam peristiwa tersebut, dianggap sebagai lambang batas yang tidak dapat dijangkau oleh manusia atau makhluk lain.
Menurutnya, konsep tujuh lapis langit dalam peristiwa tersebut dapat diartikan sebagai struktur besar alam semesta yang tidak terhingga.
Dalam konteks Buraq, beberapa ilmuwan Indonesia berpendapat bahwa makhluk tersebut mungkin merupakan simbol atau representasi dari kecepatan luar biasa yang tidak dapat dijelaskan dengan hukum fisika yang ada.
Misalnya, dalam artikel yang diterbitkan oleh Republika, disebutkan bahwa Buraq berasal dari kata "barqu" yang berarti kilat, yang menunjukkan kecepatan yang sangat tinggi. Namun, penjelasan ilmiah mengenai Buraq masih bersifat spekulatif dan belum dapat dibuktikan secara empiris.
Keberadaan Buraq dalam peristiwa Isra Mi'raj tidak dapat dibuktikan atau disangkal melalui metode ilmiah karena termasuk dalam ranah spiritual dan metafisik.
Bagi umat Islam, Buraq dipahami sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk tujuan khusus dalam perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai Buraq lebih bersifat keagamaan dan spiritual, yang tidak dapat diuji atau dibuktikan melalui sains.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Ahmad Luthfi Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
-
Zonasi Sampah Regional, Terobosan Ahmad Luthfi Atasi Keterbatasan TPA di Jawa Tengah
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Dorong Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Stakeholder Tingkatkan Pelayanan dan Satu Visi
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM
Terkini
-
Rebut Ratusan Ribu! Klik Link Saldo DANA Kaget Hari Ini! Bisa untuk Belanja, hingga Bayar Tagihan
-
Investasi Global Lirik Jawa Tengah! Ini yang Ditawarkan Gubernur Ahmad Luthfi
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Rahasia Keberkahan Pernikahan di Bulan Syawal: Ini Doa yang Wajib Kamu Ucapkan!
-
Keistimewaan Surat Yasin Ayat 82: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Doa dan Ikhtiar