SuaraJawaTengah.id - Karyadi, 53, sopir angkutan umum Kota Samarang pasrah menghadapi kemajuan zaman di era digital saat ini. Ia hanya berharap bisa makan setiap hari di tengah perkembangan transportasi umum.
Modernisasi rupanya tak selalu memberikan dampak positif kepada masyarakat. Salah satunya adalah transportasi umum yang kini sudah tersedia layanan ojek online dan taksi online.
Angkutan umum (angkot) di Semarang yang sering dipanggil Daihatsu kini semakin malang nasibnya. Bahkan, hasilnya dalam sehari tak cukup untuk memberikan kehidupan yang layak bagi para sopirnya.
Karyadi yang sudah tidak lagi muda itu sudah menggantungkan hidupnya dari angkot sekitar 12 tahun. Ia menyebut, sekarang semakin susah untuk mencari uang.
Baca Juga: Semarang Diprediksi Hujan Ringan, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Jawa Tengah
"Dulu ramai, sehari cari Rp110 ribu bisa, sekarang nyari uang Rp50-75 ribu susahnya. Mau kerja lain enggak bisa. Nunggu keajaiban," ujarnya saat ditemui di sekitar Pasar Johar Kota Semarang, pada Kamis (23/1/2025).
Pria yang memiliki satu anak itu menyebut penghasilannya menjadi sopir angkot tak cukup jika untuk menghidupi keluarga. Ia mengaku terkadang harus nombok untuk setoran kepada pemilik Mobil Daihatsu jurusan Johar-Mangkang.
"Tidak mesti hasilnya, kadang malah nombok. Yang lumayan kalau ada carteran. Bisa untuk nutup setoran Rp70 ribu," ucapnya.
Dalam pikirannya menjadi sopir angkot terpenting adalah bisa makan dan hidup sehat. "Yang penting jalan, bisa makan, penting isi perut," ujarnya.
Karyadi pun mengungkapkan, tarif angkutan umum di Semarang tidak mahal, Johar-Karangayu hanya Rp5 ribu. Sementara jurusan Johar-Mangkang Rp10 ribu.
Baca Juga: Sejarah Komunitas Muslim Tionghoa di Semarang: Jejak Harmoni Budaya dan Agama
"Kalau penumpangnya kurang ya nombok, daihatsu PP aja sudah Rp35 ribu ongkos bensinya. Kalau penumpang cuma dua atau tiga ya rugi. Cari penumpang susah, jam ramai kita kalah sama BRT dan ojek online," ucapnya.
Ia meminta pemerintah untuk bisa memberikan solusi kepada para pengusaha angkutan umum dan para sopirnya. Selain, itu juga diberikan kesempatan bekerja dengan tidak ada pembatasan umur.
"Pemerintah harusnya ngasih lowongan yang umurnya bebas, saya mau banget kalau ada. Karena lowongan banyak yang maksimal 40 tahun. Saya ya enggak bisa apa-apa, sudah tereliminasi. Padahal saya nyetir mobil sampai sumatra juga kuat,” ujarnya.
Senada dengan Gogon Kusuma, 32, yang juga menjadi sopir angkutan umum jurusan Johar-Mangkang. Ia pernah mengadu nasib ke Jakarta, dan pindah ke Semarang saat Covid-19 melanda.
"Dulu saya angkot Jakarta kena covid pulang ke semarang. Tapi ternyata sepi hasilnya cukup buat makan. Sisanya cuma Rp20-30 ribu, setorannya padahal Rp75 ribu," kata Gogon.
Ia berharap, pemerintah benar-benar memperhatikan masyarakat kalangan bawah dalam mengambil kebijakan transportasi publik.
"Harapannya ya ada kebijakan baru dari pemerintah untuk transportasi ini," ujar Gogon Sopir Angkot Kota Semarang.
Berita Terkait
-
3 Tim Jawa Tengah Kompak Jadi Pesakitan, Terseok-seok di Papan Bawah BRI Liga 1
-
Kompak Mangkir Lagi, Mbak Ita dan Suami Bakal Ditangkap KPK?
-
Menang di Kandang PSIS Semarang, Jadi Titik Balik Kebangkitan Persis Solo?
-
KPK Sebut Nama Suami Wali Kota Semarang Buat Jadi Alasan Absen Sidang Perdana Praperadilan Hasto
-
Cek Fakta: PSIS Semarang Siap Tampung Shin Tae-yong Sebagai Pelatih
Terpopuler
- Dihina 'Jual Diri', Fitri Salhuteru Bongkar Aib Nikita Mirzani: Pernah Ditangkap di Hotel dengan Barang Bukti Kondom
- Pagar Laut Tangerang Diduga Dikuasai Aguan, Sindiran Pedas Rocky Gerung: Kalau Mau HGB, Izinnya ke Ikan
- Media Belanda: Patrick Kluivert Orang Belanda Terburuk Keempat Sepanjang Masa
- Mengintip 3 Koleksi Mobil Mayor Teddy Versi LHKPN, Kekayaannya Tembus Rp15 Miliar
- Ciut Lawan Denny Sumargo? Farhat Abbas Minta Maaf usai Kubu Agus Salim Ancam Penjarakan 10 Ribu Warga NTT
Pilihan
-
Gol Dramatis Jelang Bubaran, Borneo FC Kalahkan Kaya FC-Iloilo
-
Gabung Grup 'Neraka' di Piala Asia U-17 2025, Nova Arianto: Mereka Tim-tim Juara
-
Saham PIK 2 Milik Aguan Terkena 'Abrasi' Pagar Laut, Anjlok Hampir 20 Persen
-
Saham Emiten Milik Aguan PANI Kebakaran Hari Ini, Gegara Pagar Laut Tangerang?
-
Resmi! Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia, Usung Nuansa Klasik dan Budaya Nusantara
Terkini
-
Cerita Sopir Angkot Semarang, Susah Cari Penumpang di Tengah Gempuran Modernisasi
-
Dua Tanggul Jebol, 9.177 Jiwa Terdampak, Lembaran Kelam Banjir di Demak akankah Terulang?
-
Update Longsor Pekalongan: 17 Meninggal, Hujan Deras Hambat Evakuasi, Jembatan Putus!
-
Petani Demak Kalahkan Kanker Payudara Berkat JKN: Dari Vonis Stadium Dua hingga Sembuh Total
-
Nasib Ribuan Buruh Dipertaruhkan: Bos Sritex Hadiri Sidang Pailit Rp32,6 Triliun