SuaraJawaTengah.id - Memasuki awal tahun 2025, banjir kembali menjadi perhatian utama di Kota Semarang. Curah hujan ekstrem yang mengguyur Kota Semarang pada Rabu (29/1/2025) hingga Kamis (30/1/2025) menyebabkan genangan air setinggi 15 hingga 20 cm di beberapa wilayah seperti Jalan Arteri Soekarno Hatta, tepatnya di depan kampus Universitas Semarang, dan Muktiharjo Raya, khususnya di pertigaan Jembatan Sukarela.
Selain itu, banjir juga merendam wilayah Jalan Raya Kaligawe hingga sekitar Muktiharjo Lor. Imbas hujan deras ini cukup signifikan, dengan beberapa pengendara motor dilaporkan mogok karena terjebak dalam genangan air.
Selain akibat intensitas hujan yang tinggi, fenomena rob atau naiknya permukaan air laut turut memperparah kondisi, sebagaimana yang terjadi di beberapa lokasi lainnya di Semarang.
Pemerintah Kota Semarang bersama dengan pihak terkait telah melakukan berbagai upaya mitigasi, mulai dari perbaikan sistem drainase hingga pembangunan tanggul penahan rob. Namun, tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan dan tata kota masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya teratasi.
Baca Juga: BMKG: Semarang Berpotensi Diguyur Hujan Ringan Sepanjang Hari
Asal Usul Lagu "Jangkrik Genggong"
Kondisi banjir yang sering terjadi ini sebenarnya sudah menjadi perhatian sejak lama, bahkan diabadikan dalam sebuah lagu legendaris berjudul "Jangkrik Genggong."
Lagu ini diciptakan oleh Andjar Any, seorang sastrawan dan pencipta lagu terkenal, dan kemudian dibawakan oleh Waldjinah, seorang maestro keroncong Indonesia. Lirik lagu "Jangkrik Genggong" memuat kritik sosial yang halus namun tajam.
Salah satu bait yang paling diingat adalah:
Semarang kaline banjir
Ja sumelang ra dipikir
Jangkrik upas aba ning tangga
Malumpat ning tengah jogan
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Semarang: Hujan Disertai Petir Diprakirakan BMKG
Dengan nuansa keroncong yang khas, lagu ini menyampaikan pesan sindiran mengenai banjir yang kerap melanda Semarang. Nada ceria yang mengiringi lagu tidak mampu menyembunyikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi lingkungan dan infrastruktur kota.
Berita Terkait
-
Unik! Tradisi Sesaji Rewanda: Wisata Kuliner Ekstrem Kera di Goa Kreo, Semarang
-
Dealer Premium Shop Yamaha Hadir di Semarang, Menyusul Jakarta dan Bandung
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
-
7 Rekomendasi Nasi Goreng Semarang Terenak Mulai dari Babat hingga Pedas Menggila
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tier List Hero Mobile Legends April 2025, Mage Banyak yang OP?
-
Ratusan Warga Geruduk Rumah Jokowi, Tuntut Tunjukkan Ijazah Asli
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB, Andalan dan Terbaik April 2025
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
Semua Maskapai China Stop Beli Pesawat Boeing Imbas Perang Dagang dengan AS
Terkini
-
Investasi Global Lirik Jawa Tengah! Ini yang Ditawarkan Gubernur Ahmad Luthfi
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Rahasia Keberkahan Pernikahan di Bulan Syawal: Ini Doa yang Wajib Kamu Ucapkan!
-
Keistimewaan Surat Yasin Ayat 82: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Doa dan Ikhtiar
-
Mengungkap Kerajaan Gaib di Pantai Glagah Wangi Demak