SuaraJawaTengah.id - Kasus seorang remaja berinisial AA (17) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang diarak warga karena mencuri pisang, menarik perhatian publik. Setelah tertangkap saat membawa empat tundun pisang dengan tongkat kayu, AA digiring ke kantor desa dalam kondisi bertelanjang dada dan hanya bisa menunduk di tengah kerumunan warga.
Namun, kasus ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan tanpa tuntutan hukum.
Di balik kejadian tersebut, ada kisah pilu yang membuat banyak orang tergerak untuk membantu. Berikut empat fakta terkait kasus ini:
1. Mencuri Pisang untuk Menghidupi Keluarga
AA mencuri pisang seharga Rp250 ribu dari kebun warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu. Ia terpaksa melakukan hal ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adiknya yang masih sekolah dan kakeknya yang sudah tua.
2. Kehidupan Sulit: Yatim Piatu dan Putus Sekolah
AA tinggal bersama adik dan kakeknya setelah sang ibu meninggal tujuh tahun lalu dan ayahnya pergi tanpa kabar. Karena keterbatasan ekonomi, AA memilih putus sekolah agar bisa merawat adiknya.
3. Mendapat Pekerjaan dan Bantuan dari Polisi
Atas berbagai pertimbangan, Polsek Tlogowungu mengangkat AA dan adiknya sebagai anak asuh. AA juga diberi pekerjaan sebagai tenaga kebersihan di Polsek Tlogowungu agar memiliki penghasilan untuk menghidupi keluarganya. Selain itu, polisi membantu biaya pendidikan AA dan adiknya agar mereka tetap bisa bersekolah.
Baca Juga: Menanti Gubernur Baru Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Gus Yasin Siap Jalani Prosesi Pelantikan
4. Mendapat Bantuan Rp 29 Juta dari Influencer
Kisah AA yang viral juga menarik perhatian influencer Dimas Zaenal dan teman-temannya. Mereka datang langsung ke rumah AA di Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, Pati, dan memberikan bantuan senilai Rp 29 juta. Dana tersebut dikumpulkan dari donasi para "nasabah" atau pengikut mereka di media sosial dan diserahkan langsung kepada sang kakek untuk meringankan beban hidup keluarga AA.
Tak hanya polisi dan influencer, pemerintah desa juga turut mengawasi dan memberikan pembinaan kepada AA agar kejadian serupa tidak terulang. Kasus ini menjadi pengingat bahwa banyak anak di luar sana harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Beruntung, AA kini mendapatkan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik