Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 22 Maret 2025 | 16:38 WIB
Karangan bunga ucapan duka cita di rumah satu keluarga jemaah umrah korban kecelakaan di Arab Saudi di Perumahan Vila Pinus, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (22/3/2025). [ANTARA/I.C. Senjaya]

SuaraJawaTengah.id - Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga besar M. Dawam Mahmud di Kota Semarang setelah kabar duka datang dari Arab Saudi. Tak disangka mereka menjadi korban WNI jemaah umrah kecelakaan di jeddah Arab Saudi.  

Satu keluarga yang terdiri dari M. Dawam Mahmud, istrinya Sumarsih, serta dua anak mereka, Areline Nawallya Adam dan Audrya Malika Adam, meninggal dunia dalam kecelakaan bus di jalan lintas Madinah-Makkah pada Kamis (20/3/3035). 

Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan yang melibatkan jamaah umrah asal Indonesia di luar negeri.

Menurut keterangan keluarga yang diterima dari Erma Rudita, kakak ipar almarhum Dawam Mahmud, keempatnya berangkat ke Tanah Suci tiga hari sebelum insiden terjadi.

Baca Juga: Tukarkan Poin Telkomsel, Warga Semarang Ini Tak Menyangka dapatkan Mobil Mercedes-Benz C200

Mereka berencana menjalankan ibadah umrah sekaligus merayakan Idul Fitri di sana. Namun, rencana penuh suka cita tersebut berubah menjadi duka mendalam setelah kabar kecelakaan datang dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi.

"Mereka berangkat tiga hari sebelum kejadian. Rencana awalnya ingin merayakan Idul Fitri di sana, tetapi Allah berkehendak lain," ujar Erma Rudita saat menerima pelayat di rumah duka di kompleks perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu.

Hingga saat ini, keluarga tengah mengurus dokumen administrasi untuk pemakaman di Arab Saudi. Keputusan ini diambil setelah melalui musyawarah keluarga dan dengan penuh keikhlasan.

Menurut Erma, seluruh pihak keluarga telah merelakan keempat anggota keluarganya untuk dimakamkan di Tanah Suci.

"Kami percaya ini adalah takdir Allah, dan kami sudah mengikhlaskan," tambahnya.

Baca Juga: Kabar Duka! Enam Warga Semarang Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus di Magetan

Suasana duka tampak jelas di rumah korban di Perumahan Vila Pinus. Rumah tersebut kini kosong, tetapi para pelayat terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa.

Tetangga dan pengurus RT setempat turut membantu menerima para pelayat dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Beberapa pelayat tampak menitikkan air mata, mengenang kebaikan almarhum sekeluarga.

"Mereka keluarga yang sangat baik dan ramah. Kami semua merasa kehilangan," ujar salah satu tetangga.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dalam pernyataannya menyebutkan bahwa total terdapat 20 WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan ini, dengan enam orang di antaranya meninggal dunia.

Selain satu keluarga dari Semarang, korban meninggal lainnya berasal dari daerah berbeda di Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui KBRI di Arab Saudi tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan seluruh prosedur penanganan korban berjalan dengan baik.

Menurut informasi yang beredar, kecelakaan terjadi saat bus yang membawa rombongan jamaah umrah melaju di jalan lintas Madinah-Makkah. Belum ada keterangan resmi terkait penyebab kecelakaan, tetapi dugaan sementara mengarah pada faktor kelelahan pengemudi atau kondisi jalan yang berbahaya.

Insiden ini menjadi peringatan bagi penyelenggara perjalanan umrah agar lebih berhati-hati dalam memastikan keselamatan jamaah.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi para jamaah umrah untuk selalu berhati-hati dalam perjalanan ibadah. Banyak faktor yang dapat memengaruhi keselamatan perjalanan, termasuk kondisi jalan dan cuaca di Arab Saudi.

Pemerintah pun diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap moda transportasi yang digunakan jamaah umrah guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Bagi keluarga yang ditinggalkan, kehilangan ini tentu menjadi pukulan berat. Namun, mereka berusaha menerima dengan ikhlas dan mengambil hikmah dari kejadian ini.

"Kami yakin mereka telah berada di tempat yang lebih baik, di sisi-Nya. Semoga segala amal ibadah mereka diterima dan mereka mendapatkan tempat terbaik di surga-Nya," tutup Erma Rudita.

Peristiwa ini menjadi duka bagi keluarga, tetangga, serta masyarakat luas, terutama di Kota Semarang. Kehilangan empat anggota keluarga sekaligus dalam sebuah kecelakaan tentu bukan hal yang mudah diterima. Namun, doa dan dukungan dari banyak pihak diharapkan dapat memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk menghadapi cobaan ini dengan tabah dan ikhlas. [ANTARA]

Load More