Budi Arista Romadhoni
Rabu, 18 Juni 2025 | 15:56 WIB
Ilustrasi pesawat Air Asia bakal melayani penerbangan Semarang-Kuala Lumpur. Hal itu setelah bandara Ahmad Yani kembali melayani rute penerbangan internasional. [Unsplash/Macau Photo Agency]

General Manager Bandara Ahmad Yani, Fajar Purwawidada, menyebut pihaknya terus bekerja keras untuk mendukung pembukaan berbagai rute internasional, baik yang berbasis wisata maupun industri. Ia menilai, posisi geografis Jawa Tengah yang strategis serta keberadaan kawasan industri besar membuat konektivitas internasional menjadi keharusan.

Fajar bahkan mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kemungkinan membuka kembali rute Semarang–Tiongkok, yang sebelumnya pernah aktif sebelum pandemi COVID-19.

"Selain AirAsia, yang sudah pasti Scoot Airlines antara September-Desember 2025. Dan potensi lainnya yang sedang kami dorong adalah Semarang–China, karena permintaan dari kawasan industri tinggi," jelasnya.

Kembalinya status internasional Bandara Ahmad Yani juga menjadi angin segar bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah. Konektivitas udara langsung dengan negara tetangga akan mempermudah akses wisatawan mancanegara menuju destinasi unggulan seperti Borobudur, Karimunjawa, dan Dieng.

Di sisi lain, sektor perdagangan juga mendapat keuntungan, khususnya dalam pengiriman barang bernilai tinggi serta pertemuan bisnis yang lebih cepat dan efisien. Bandara Ahmad Yani diharapkan tidak hanya menjadi pintu keluar, tetapi juga gerbang masuknya potensi besar dari luar negeri ke jantung ekonomi Jawa Tengah.

Dengan dibukanya kembali jalur udara internasional, Semarang dan Jawa Tengah kini menatap peluang besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi berbasis konektivitas global.

Upaya ini tak sekadar menghadirkan kembali penerbangan lintas negara, tetapi menjadi simbol kebangkitan peran strategis Jateng dalam peta mobilitas Asia Tenggara.

Load More