Budi Arista Romadhoni
Selasa, 24 Juni 2025 | 08:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar pada peletakan batu pertama SPPG di Ponpes API Syubbanul Waton, Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Senin (23/6/2025).

"Ojo kesuen, selak perang. Semua harus total football perjuangkan masa depan anak kita," serunya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menambahkan bahwa target program MBG ini mencakup 82,9 juta siswa dan santri. Pemerintah berencana membangun 33 ribu SPPG di berbagai daerah, dengan 1.843 unit telah terealisasi dalam waktu 5,5 bulan.

"Sejauh ini, program MBG sudah menyasar kepada 5,3 juta penerima. Angka itu, hampir sama dengan seluruh jumlah penduduk di Singapura," ujarnya.

Dadan menambahkan, pembangunan SPPG juga diharapkan berdampak secara ekonomi pada pesantren dan masyarakat sekitar.

"Sekali masak paling tidak butuh 300 kg sayur. Karena itu kita harapkan masyarakat sekitar maupun santri bisa mengoptimalkan lahan pertaniannya juga. Lewat hal ini juga bisa menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan maupun pengangguran," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan Ismed Saputra menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra pendanaan demi kelangsungan program ini.

"Harapan kita semua bisa mengawal implementasi SPPG ini, sebagai bagian mengawal program Presiden," ujarnya.

Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH M Yusuf Chudlori mengapresiasi pembangunan SPPG di lingkungan pesantren dan berharap prosesnya bisa berjalan cepat dan lancar.

"Kita berharap pembangunan SPPG di sini, tuntas dalam waktu 3 atau 4 bulan ke depan," ujarnya.

Baca Juga: Sambut Gibran yang Dicawapreskan Partai Golkar, Muhaimin Iskandar: Welcome to The Jungle

KH Yusuf juga menyebut SPPG ini sebagai khusnul hidayah, pembuka keberkahan, bagi pondok pesantren serta wujud dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto.

Load More