- Modus penipuan kerja paruh waktu marak di medsos, tawarkan gaji besar untuk tugas ringan.
- Pelaku membangun kepercayaan dengan bayar awal, lalu jebak korban lewat deposit palsu.
- Jaringan internasional asal China ini menarget korban yang butuh uang, rugikan hingga miliaran.
Korban yang sudah percaya akhirnya berpikir, “Kalau dari dua proyek sebelumnya dibayar, yang ketiga pasti juga dibayar.” Padahal justru di sinilah uang mulai disedot oleh pelaku.
4. Masuk ke Grup Rahasia dan Tekanan Psikologis
Setelah melakukan deposit, korban akan dimasukkan ke dalam grup WhatsApp atau Telegram berisi beberapa orang. Tidak semua anggota grup adalah korban, karena sebagian merupakan anggota jaringan pelaku yang pura-pura ikut bekerja.
Mereka akan mengatur tekanan psikologis. Misalnya, bila satu orang belum membayar atau top up, maka bonus grup tidak akan cair. Hal ini membuat korban terpaksa mentransfer uang lagi agar tidak disalahkan oleh “rekan kerja” lain. Inilah bentuk manipulasi yang sering kali membuat korban kehilangan kendali.
5. Uang Tidak Kunjung Cair, Selalu Ada Alasan Baru
Saat korban meminta hasil kerja atau bonus, pelaku selalu punya alasan baru. Katanya uang belum cair karena ada pajak, kesalahan sistem, atau misi belum selesai. Korban lalu disuruh menambah top up agar saldo bisa dicairkan.
Proses ini berulang tanpa akhir. Korban terus menambah setoran dengan harapan uang sebelumnya bisa kembali, padahal semuanya hanyalah jebakan yang dikendalikan dari luar negeri
6. Jaringan Internasional Bermodus Sama di Banyak Negara
Kasus ini bukan penipuan biasa. Berdasarkan hasil penyelidikan, jaringan pelaku berskala internasional dengan perputaran uang mencapai triliunan rupiah.
Baca Juga: Curhat Dokter Wonogiri: 1 Orang Layani 10 Desa, Gubernur Luthfi Ambil Langkah Ini
Mereka mempekerjakan operator di beberapa negara seperti Thailand, Uni Emirat Arab, dan Kamboja untuk mengelola sistem dan komunikasi. Jadi walau satu kelompok tertangkap, jaringan lain bisa terus berjalan.
Modusnya selalu sama: membuat korban percaya, memberi sedikit hasil di awal, lalu memancing deposit dalam jumlah besar. Banyak korban bahkan mengaku kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah.
7. Korban Terbanyak Adalah Orang yang Sedang Butuh Uang
Pelaku biasanya menargetkan orang yang sedang kesulitan ekonomi atau mencari pekerjaan tambahan, seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, dan pekerja paruh waktu.
Mereka memanfaatkan kondisi emosional korban dengan iming-iming “kerja ringan, hasil besar.” Awalnya hanya iseng, namun lama-kelamaan uang yang dikeluarkan makin banyak hingga tabungan habis. Ada pula korban yang sampai menjual barang pribadi karena terjebak janji palsu pelaku.
Penipuan berkedok kerja paruh waktu semakin marak karena pelaku memanfaatkan situasi ekonomi dan keinginan masyarakat untuk mencari penghasilan tambahan. Keberhasilan Mabes Polri mengungkap jaringan pelaku asal luar negeri memang patut diapresiasi, namun masyarakat tetap harus waspada.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota