Budi Arista Romadhoni
Selasa, 21 Oktober 2025 | 08:48 WIB
Sekda Jateng, Sumarno pada rapat konsolidasi koperasi desa merah putih. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Koperasi Merah Putih di Jateng 100% terbentuk, meliputi 8.523 unit dengan 136.112 anggota aktif.
  • Sekda Jateng Sumarno ingatkan agar tak ulangi sejarah kelam KUD yang lebih pentingkan pengurus.
  • Peningkatan kapasitas 17.000 pengurus dan integritas jadi PR utama agar koperasi sejahterakan anggota.

SuaraJawaTengah.id - Program ambisius pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Provinsi Jawa Tengah akhirnya mencapai target 100 persen.

Namun, di tengah euforia capaian ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah justru memberikan peringatan keras agar proyek ekonomi kerakyatan ini tidak mengulang sejarah kelam Koperasi Unit Desa (KUD) di masa lalu.

Peringatan tajam ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, saat membuka Rapat Konsolidasi KDKMP di Hotel Grand Candi Semarang, Senin (20/10/2025) malam. Ia mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam acara tersebut.

Meski mengapresiasi terbentuknya 8.523 unit koperasi, Sumarno menyoroti potensi masalah klasik yang bisa menggerogoti tujuan mulia koperasi: integritas pengurus. Ia bahkan secara terbuka mengungkit trauma masa lalu terkait KUD.

"Kita memiliki pengalaman masa silam dengan KUD, tujuannya bagus namun pada pelaksanaannya justru mengutamakan kepentingan pengurus. Kita tidak ingin mengulang sejarah yang kurang baik tersebut," tegas Sumarno.

Ia berkisah tentang pengalamannya di Boyolali, di mana banyak anggota KUD, khususnya peternak sapi perah, merasa dirugikan karena kepentingan mereka dinomorduakan oleh para pengurus. Pengalaman pahit inilah yang menjadi dasar kekhawatiran Pemprov Jateng.

Menurutnya, KDKMP yang merupakan salah satu visi Presiden Prabowo Subianto dalam menguatkan ekonomi dari tingkat desa, harus dikawal ketat agar tidak menjadi 'bancakan' oknum tak bertanggung jawab.

"Koperasi adalah dari anggota untuk anggota. Jangan sampai ada dari anggota untuk pengurus. Kewajiban kami di pemerintah untuk mengawasi agar hal tersebut tidak terjadi," pungkasnya.

PR Besar Menanti: Kapasitas 17.000 Pengurus

Baca Juga: 10 Trik Rumah Tetap Adem Saat Cuaca Panas Gila, Tanpa Harus Nyalain AC

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, dari total 8.523 koperasi yang terbentuk, baru 3.891 yang sudah beroperasi. Sisanya, sebanyak 4.632 koperasi, masih dalam tahap persiapan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, memaparkan bahwa dengan terbentuknya ribuan koperasi tersebut, ada pekerjaan rumah raksasa yang menanti.

"Dengan terbentuknya lebih dari 8.523 KDPMP, maka akan ada lebih dari 17.000 pengurus yang memerlukan penguatan kapasitas," ujar Eddy dalam laporannya.

Untuk itu, Pemprov menggelar acara capacity building hingga 22 Oktober 2025 yang diikuti perwakilan dari 35 kabupaten/kota. Harapannya, para perwakilan ini bisa menularkan ilmu dan standar pengelolaan koperasi yang modern dan berintegritas di daerahnya masing-masing.

Hingga saat ini, KDKMP di Jawa Tengah telah menjaring 136.112 anggota aktif dengan total modal bersama mencapai Rp25,2 miliar.

Sektor usahanya pun beragam, mulai dari laku pandai, pertanian, peternakan, penjualan gas elpiji, sembako, apotek, klinik, hingga logistik dan simpan pinjam. Potensi ekonomi yang besar ini menjadi pertaruhan utama keberhasilan program sekaligus ujian bagi integritas para pengurusnya.

Load More