Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 08 November 2025 | 08:51 WIB
Ilustrasi sampah botol. (Pexels/Kriszjohn Rosales)
Baca 10 detik
  • Investasi $200 Juta dari Malaysia untuk pabrik pengelolaan limbah plastik dan elektronik di KEK Batang.
  • Proyek ambisius ini ditargetkan menyerap hingga 3.500 tenaga kerja, menopang pertumbuhan ekonomi Jateng.
  • Kemitraan strategis ini sejalan dengan konsep ESG, dekarbonisasi, dan ekonomi sirkular nasional.

Insturksi tersebut muncul pasca dibukanya rute penerbangan langsung Kuala Lumpur-Semarang, dan rencana pembukaan rute Semarang-Singapura.

"Tugas kita semaksimal mungkin ikut memajukan investasi, perdagangan dan juga tourism (pariwisata) di Jawa Tengah," ucapnya.

Konektivitas udara yang semakin baik menjadi faktor kunci yang menarik minat investor asing untuk menanamkan modal di Jawa Tengah.

Lebih dari sekadar pabrik, investasi ini disepakati sebagai pengembangan strategis jangka panjang yang mencakup perencanaan induk, pembiayaan, konstruksi, dan operasional.

Kemitraan ini bertujuan memposisikan kawasan tersebut sebagai pusat keunggulan regional dalam teknologi lingkungan, termasuk pengurangan karbon, penghilangan karbon, pemulihan sumber daya, dan infrastruktur hijau.

Langkah ini selaras penuh dengan konsep global ESG (Environmental, Social, and Governance).

Selain itu, investasi ini diharapkan mampu berkontribusi signifikan pada tujuan nasional Indonesia dalam pengelolaan sampah, upaya dekarbonisasi, dan pengembangan ekonomi sirkular.

Dengan menopang pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan baru, proyek ini menjadi salah satu pilar utama yang memancing lebih banyak investor masuk ke provinsi ini.

Baca Juga: Waspada! Jawa Tengah Diprediksi Diguyur Hujan intensitas Sedang Disertai Petir dan Angin Kencang

Load More