Bahkan, jika dilakukan pemeriksaan pihaknya akan terbuka untuk memberikan informasi detail penggunaan anggaran tersebut.
"Kita laporkan hasilnya ke Pak Gub, pasti nanti ada pemeriksaan, kita pasti terbuka. Bisa yang ngecek inspektorat, BPK atau KPK, mereka yang atur jadwal karena punya program, bukan kami yang minta pemeriksaan itu," tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku tidak mempermasalahkan sejumlah pihak yang protes penyelenggaraan Apel Kebangsaan 'Kita Merah Putih', tekait pendanaan yang mencapai Rp 18 miliar.
"Kami sangat transparan maka siapapun bisa melihat. Soal tidak sepakat dengan jumlah monggo. Tapi kami harus menghadirkan seluruh masyarakat di Jawa Tengah," kata Ganjar, Jumat (15/3/2019) lalu.
Baca Juga:Lagu 'Restu' Syahrini Jadi Kontroversi, Melly Goeslaw Beri Penjelasan
Soal besar atau kecilnya anggaran kegiatan, menurut Ganjar, itu relatif. Karena acara tersebut bakal dihadiri sampai 130 ribu warga Jawa Tengah dari 35 kabupaten kota.
Namun jika ada asumsi atau tuduhan dana penyelenggaraan itu dikorupsi, itu tidak benar.
"Kalau Anda tahu, (dana) itu untuk mereka semua. Target ktia 100 ribu. Dihitung lagi ternyata 130 ribu. Yang lain asumsi, katanya mau dikorupsi. Kalau kami mau sembunyi sembunyi nggak kami bukak kok. Makanya semua orang bisa buka, itu hebatnya (transparansi) Jawa Tengah. Makanya kita buka untuk dikritisi. Soal tidak sepakat jumlah nggak apa-apa. Tapi kita bisa jelaskan," katanya.
Kontributor : Adam Iyasa
Baca Juga:Sekap Pegawai, Perampok Berjaket Hijau Gasak Rp 900 Juta di Money Changer