Binangun Baru dan Gocea, Potret Kekeringan di Tengah Limpahan Air

Air yang ada pada sumber air, sungai maupun cekungan tidak seperti umumnya. Warnanya sudah menguning dan keruh.

Chandra Iswinarno
Kamis, 13 Juni 2019 | 20:37 WIB
Binangun Baru dan Gocea, Potret Kekeringan di Tengah Limpahan Air
Warga Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menuang air dari jeriken untuk keperluan minum, Kamis (13/6/2019). [Suara.com/Teguh Lumbiria]

Sejauh ini, solusi terdekatnya melalui bantuan air bersih. Pemerintah desa setempat mengusulkan bantuan kepada BPBD, untuk selanjutnya dikirim satu hingga dua tangki.

“Kondisinya memang sudah kekeringan, meskipun sebenarnya banyak air. Tapi karena asin dan menguning, jadi diusulkan bantuan ke BPBD,” kata Kades Binangun, Mardiyono.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto mengakui, ada dua karakteristik kekeringan yang selama ini terjadi di wilayah kerjanya. Untuk sejumlah wilayah, warga mengalami kekeringan, karena air yang ada dari sumber tidak layak konsumsi.

Sedangkan pada wilayah lain, warga dilanda kekeringan karena minimnya sumber air. “Untuk yang Binangun, itu karena air yang ada di sumber tidak layak konsumsi,” kata Tri Komara.

Baca Juga:Sebanyak 1.259 Desa di Jawa Tengah Darurat Kekeringan

Pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih untuk wilayah tersebut, sedikitnya dua tangki. Satu tangki air berkapasitas 5.000 liter.

Kontributor : Teguh Lumbiria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini